Mendag: Impor Beras Terakhir 16 Februari, Bulog Siap Serap Hasil Panen Petani

Pekerja mengangkut beras impor dari Thailand di gudang Bulog Divre Jatim (ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Umarul Faruq

VIVA Bisnis – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan, batas akhir impor beras yang dilakukan oleh Perum Bulog adalah pada 16 Februari 2023. Impor beras itu dilakukan untuk memenuhi Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

SPBU di Sleman Diduga Manipulasi Pompa, Mendag: Kerugian Masyarakat Rp 1,4 Miliar Per Tahun

"Bulog mengatakan (beras impor) 16 Februari terakhir," kata Zulhas usai membuka Rapat Kerja Bappebti, Kamis, 19 Januari 2023.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan

Photo :
  • Dok. Istimewa
Pendapatan Brigade Swasembada Pangan Bisa Lebih dari Rp 10 Juta Per Bulan, Begini Perhitungannya

Zulhas mengatakan, beras yang sudah datang itu nantinya akan langsung dikirim Bulog ke daerah-daerah di Indonesia untuk operasi pasar. Stop impor itu dilakukan karena pada Maret para petani sudah mulai melakukan panen raya.

"Jadi nanti Bulog akan membeli dengan harga yang bagus untuk petani," ujarnya.

Wahono-Nurul Mau Majukan Sektor Pertanian Bojonegoro, Begini Caranya

Sebelumnya, Perum Bulog memastikan sebanyak 300.000 ton beras impor akan tiba di Indonesia sebelum panen raya. Impor beras tahap dua ini rencananya akan dibagi dalam dua sesi dengan masing-masing pengiriman sejumlah 15.000 ton.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik, Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan, target impor sebelum panen raya itu dilakukan sesuai izin Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Jadi kita akan pastikan beras impor datang sebelum panen raya. Jadi sesuai izin dari Kemendag pun, paling datang 28 Februari," kata Suyamto di Gudang Bulog Kanwil DKI Banten, Jumat, 13 Januari 2023.

Adapun impor beras tahap pertama dilakukan hingga akhir Januari 2023 sebanyak 200.000 ton. Sedangkan impor tahap kedua akan mulai dilakukan pada awal Februari.

"Seluruhnya akan datang, sampai akhir Januari yang izin pertama 200 ribu selesai. Yang penugasan tahap dua sampai dengan Februari, minggu ketiga bulan depan sudah mulai berdatangan sampai dengan 28 Februari," jelasnya.

Suyamto menjelaskan, pengiriman impor tahap kedua direncanakan akan dilakukan paralel dengan tahap pertama. Karena tahap pertama, impor 200.000 ton belum seluruhnya sampai di Indonesia yang disebabkan oleh faktor cuaca.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya