Pertemuan WEF 2023, Bahlil Lobi BASF Akselerasi Proyek Sonic Bay
- Electrek
VIVA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menggelar pertemuan tertutup dengan Chief Executive Officer Badische Anilin-und Soda-Fabrik (BASF), Martin Brudermüller, di sela-sela acara World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2023, Davos, Swiss.
Dalam pertemuan itu, Bahlil mendorong akselerasi rencana investasi pemurnian nikel untuk keperluan pengembangan kendaraan listrik. Yang, rencananya bakal dilakukan pihak BASF di Maluku Utara.
"Saya mendukung penuh rencana investasi BASF di Indonesia, khususnya dalam mendukung pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik," kata Bahlil, Rabu, 18 Januari 2023.
Rencananya, BASF akan bekerja sama dengan Eramet, yang telah memiliki legalitas usaha atas nama PT Eramet Halmahera Nikel (PT EHN). Rencana investasi BASF-Eramet yang diberi nama Proyek Sonic Bay itu, berlokasi di Kawasan Industri Teluk Weda, Maluku Utara.
"Proyek ini merupakan pabrik pemurnian nikel dengan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL), yang menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitates (MHP)," ujar Bahlil.
Dia menegaskan, rencana investasi ini sejalan dengan cita-cita pemerintah, yang ingin menjadikan Indonesia sebagai pemain kendaraan listrik kelas dunia. Karenanya, Bahlil menegaskan bahwa Kementerian Investasi/BKPM akan mengawal segala proses investasi BASF, dari awal hingga akhir. "Agar proyek ini bisa segera terlaksana," ujarnya.
Senada, CEO BASF, Martin Brudermüller, juga mengapresiasi keberhasilan pemerintah Indonesia, dalam mewujudkan performa pertumbuhan ekonomi yang sangat baik hingga mengungguli negara-negara Eropa. Dia juga berterima kasih atas dukungan Kementerian Investasi/BKPM, sehingga pengurusan perizinan investasi bisa berjalan lancar. Apalagi, kesepakatan BASF dengan Eramet pun sudah memasuki tahap akhir, dan akan segera direalisasikan.
"Kesepakatan kami dengan Eramet sudah pada tahap final, kemungkinan keputusan kami akan diambil pada semester I-2023 ini. Nilai investasi yang akan kami gelontorkan kurang lebih EU€2,4 miliar, dan akan mampu menciptakan lapangan pekerjaan secara langsung sebanyak 1.000 lapangan pekerjaan," ujarnya.
Diketahui, proyek Sonic Bay diperkirakan akan meraup nilai investasi hingga US$2,2-2,6 miliar, dan kapasitas produksi sebesar 67 ribu ton nikel/tahun dan 7,5 ribu ton kobalt/tahun. Rencana investasi tindak lanjut BASF sendiri bertujuan untuk memproduksi MHP menjadi prekursor baterai listrik.
BASF merupakan perusahaan multinasional asal Jerman dan produsen kimia terbesar di dunia yang saat ini bekerjasama dengan perusahaan pertambangan asal Prancis di bidang industri smelter pemurnian hidrometalurgi nikel dan kobalt yang menghasilkan produk bahan baku baterai kendaraan listrik.