Daftar Maskapai Indonesia Pengguna ATR 72, Jenis Pesawat Yeti Airliness yang Jatuh di Nepal
- aviationnews
VIVA Bisnis – Bukan hanya maskapai di Nepal, pesawat ATR 72 juga banyak dipakai oleh maskapai-maskapai di dunia, termasuk Indonesia. Pesawat jenis tersebut memang sangat diandalkan untuk rute penerbangan pendek.Â
ATR 72 sendiri banyak diperbincangkan setelah jatuhnya pesawat Yeti Airlines di Nepal pada Minggu, 15 Januari 2023 lalu. Pesawat asal Prancis-Italia tersebut mungkin tidak seterkenal Boeing dan Airbus, tapi pemakaiannya cukup banyak di dunia.Â
Pesawat tersebut banyak dipakai untuk penerbangan dengan rute pendek secara langsung atau point to point yang setingkat kabupaten sampai kecamatan. Pesawat tersebut juga didesain supaya bisa menjangkau bandara kecil dengan landasan pacu pendek.Â
Selain itu, ATR 72 juga diakui sebagai pesawat regional yang paling hemat biaya. ATR72-600 diklaim bisa menghemat bahan bakar sekitar 50 persen ketimbang menggunakan pesawat sejenis dengan jarak tempuh yang sama.Â
Menariknya, ATR 72 juga disebut ramah lingkungan lantaran mendukung emisi yang rendah. Seperti pesawat ATR 72-500 bisa menghasilkan 50 persen lebih sedikit CO2 per penumpang/km ketimbang jet generasi baru. Bahkan, emisi dari pesawat tersebut juga tiga kali lebih sedikit CO2 ketimbang yang lebih tua.Â
Selain itu, ATR 72 juga mempunyai interior kabin yang nyaman. Pesawat tersebut bisa menampung sampai 72 orang dan interior kabin direkayasa untuk meredam kebisingan maksimum dan kenyamanan optimal lewat material canggih dan panel penyerap serta karpet.Â
Kemudian ada pula rak tambahan di atas kepala termasuk pegangan untuk memudahkan pergerakan para penumpang serta kru di sepanjang kabin. Dengan berbagai spesifikasi menarik tersebut, banyak maskapai Indonesia yang menggunakannya.Â
Sebut saja Citilink, Wings Air, sampai Trigana Air. ATR 72 menjadi pesawat andalan untuk menjangkau daerah terpencil. Seperti Citilink memakai ATR 72 untuk penerbangan Jakarta-Bandung dan Jakarta-Lampung. Sedangkan Wings Air memakai ATR 72 untuk rute penerbangan Jakarta-Purbalingga dan Jakarta-Blora.Â