Saham Garuda Indonesia Anjlok ke Level Rp 101 per Saham

Pesawat Garuda Indonesia di Bengkel GMF AeroAsia.
Sumber :
  • VIVA/Dusep Malik

VIVA Bisnis – Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) melemah 7 poin atau 6,48 persen ke posisi Rp 101 per saham pada perdagangan Selasa, 17 Januari 2023. Kemarin, saham Garuda Indonesia ditutup Rp 108 per saham.

IHSG Sumringah saat Penutupan Pasar Jelang Akhir Pekan, Intip Saham-saham yang Kinclong

Seperti dikutip dari data RTI, saham Garuda Indonesia langsung dibuka di posisi Rp 101 per saham sejak pukul 9.00 WIB. Hingga saat ini atau pukul 11.50, saham GIAA tetap bertahan di level batas minimum atau Auto Reject Bawah (ARB). 

Garuda Indonesia masih masuk dalam kategori negative equity atau ekuitas negatif. Sahamnya masih dalam pemantauan khusus.

IHSG Sesi I Menguat 0,44 Persen Selaras Lonjakan Saham AMRT hingga INKP

Monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Seperti diketahui, saham GIAA kembali diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 3 Januari 2023. Itu terjadi setelah terakhir kali diperdagangkan pada 17 Juni 2021 silam.

Harga Emas Hari Ini 17 Januari 2025: Produk Antam Meroket, Global Bervariasi

Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, perdagangan saham GIAA itu merupakan pertanda baik, dan menjadi salah satu bukti kepercayaan serta apresiasi publik terhadap upaya-upaya restrukturisasi Garuda Indonesia.

"Langkah-langkah restrukturisasi dan pemenuhan seluruh syarat perjanjian perdamaian merupakan kabar menyegarkan bagi kita semua. Kami berharap, itu akan menjadi pijakan bagi investor untuk terus menanamkan modalnya di GIAA," kata Erick, Selasa, 3 Januari 2023.

Dia menambahkan, transformasi Garuda Indonesia semakin baik terlihat. Mulai dari manajemen, keuangan, bahkan hingga pelayanan. "dan akan terus meningkatkan kualitasnya agar Garuda bisa terbang lebih tinggi," ujarnya.

Pada perdagangan Selasa, 3 Januari 2023, saham GIAA langsung menembus batas atas (Auto Reject Atas/ARA) pada posisi Rp 224 per lembar saham.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya