Kedelai Impor Asal AS Tiba, Dijual Rp 12.000 Per Kg
- VIVA/Andrew Tito
VIVA Bisnis – Sebanyak 56.000 ton kedelai impor asal Amerika Serikat (AS) telah tiba di Indonesia, pada Minggu, 16 Januari 2023. Kedelai itu nantinya dijual ke pengrajin tahu-tempe seharga Rp 12.000 per kilogram (kg).
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, kapal yang mengangkut kedelai itu tiba di Krakatau International Port, Cilegon Banten.
“Kedatangan kedelai ini sebagai stok untuk memenuhi permintaan dan konsumsi dalam negeri, sehingga diharapkan dapat mengamankan ketersediaan dan menjaga harga kedelai tetap stabil di harga yang wajar,” kata Arief dalam keterangan Senin, 16 Januari 2023.
Arief mengatakan, agar dapat segera dinikmati pengrajin tahu dan tempe kedelai yang masuk ini akan cepat didistribusikan.
"Di sini ada Gakoptindo, Bulog, RNI, teman-teman kita ini nanti untuk bantu mempercepat distribusi juga, karena kita tidak bisa sendiri, ini waktunya kolaborasi, dan ini kolaborasi yang baik government-nya ada sektor bisnisnya juga ada," ujarnya.
Arief melanjutkan, kedelai tersebut akan dijual dengan harga Rp 12.000 per kg. Harga itu dipatok agar tidak memberatkan para pelaku usaha.
Selain itu, harga itu juga mengacu kepada Harga Acuan Penjualan (HAP) kedelai di tingkat konsumen sesuai dengan Peraturan Badan Pangan (Perbadan) Nomor 11 Tahun 2022. Dalam Perbadan tersebut ditetapkan HAP kedelai di tingkat konsumen Rp 11.400 per kg untuk kedelai lokal dan Rp 12.000 per kg untuk kedelai impor.
“Kedelai tersebut akan dijual sesuai HAP kepada para pengrajin tahu dan tempe sebagai konsumen utama dan terbesar kedelai. Dengan masuknya kedelai yang baru tiba ini harganya sudah Rp 12.000 per kg," jelasnya.
Ketersediaan komoditas kedelai dengan harga terjangkau ini juga diharapkan menjaga stabilitas harga pangan berbahan dasar kedelai, seperti tahu dan tempe yang banyak dikonsumsi masyarakat.
"Hal ini bagian dari upaya menjaga daya beli masyarakat sebagai bagian dari pengendalian inflasi. Pada Desember 2022 ini inflasi kita secara tahunan (yoy) mencapai 5,51 persen, komoditas kedelai tidak masuk dalam daftar penyumbang utama inflasi bulanan namun demikian kita harus jaga harganya tetap stabil,” ujarnya.
Adapun pada kesempatan itu juga dihadiri oleh, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Satgas Pangan Polri, unsur Pemerintah Daerah yang diwakili Gubernur Banten, Gubernur NTB, Bupati Sumbawa, Perwakilan Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Jawa Barat, serta BUMN Pangan dari Perum Bulog dan ID Food.