WEF Beberkan Berbagai Risiko Global 2023, Krisis Energi hingga Peningkatan Biaya Hidup

World Economic Forum.
Sumber :
  • Dokumentasi Kominfo.

VIVA Bisnis – Laporan Risiko Global (Global Risks Report/GRR) dari Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) telah memperingatkan publik mengenai risiko-risiko global yang saling berhubungan dan jadi tantangan negara-negara di dunia tahun ini.

Menurut Laporan Risiko Global 2023, dikutip Senin 16 Januari 2023, konflik dan ketegangan geo ekonomi yang terjadi telah memicu serangkaian risiko global yang terhubung secara mendalam. Risiko tersebut mencakup krisis energi dan pasokan pangan, yang mungkin akan terjadi hingga dua tahun ke depan, dan peningkatan biaya hidup serta pembayaran utang yang tajam.

Pada saat yang sama, sejumlah krisis tersebut berisiko menghambat upaya penanggulangan risiko jangka panjang. Terutama yang berkaitan dengan perubahan iklim, keanekaragaman hayati dan investasi pada sumber daya manusia.

Laporan itu juga menunjukkan bahwa celah untuk upaya penanggulangan ancaman dari risiko jangka panjang yang paling serius kini semakin sempit. Sehingga tindakan kolektif diperlukan sebelum risiko-risiko tersebut mencapai titik kritis.

Ilustrasi resesi ekonomi/krisis ekonomi global.

Photo :
  • Unsplash

WEF melalui Laporan Risiko Global, mendorong para pemimpin untuk bertindak secara kolektif dan tegas, serta menyetarakan pandangan jangka pendek dan jangka panjang. Selain aksi iklim yang mendesak dan terkoordinasi, laporan ini juga memberikan rekomendasi upaya bersama antar negara, serta kerja sama organisasi publik dan swasta untuk memperkuat stabilitas finansial, tata kelola teknologi, perkembangan ekonomi dan investasi pada penelitian, sains, pendidikan dan kesehatan.

"Lanskap risiko jangka pendek didominasi oleh energi, pangan, utang dan bencana. Kelompok yang masuk dalam kategori rentan semakin menderita - dan karena krisis yang bertubi-tubi, kelompok yang tergolong rentan secara cepat meluas di negara kaya maupun miskin," ujar Saadia Zahidi, Managing Director, World Economic Forum.

"Iklim dan perkembangan sumber daya manusia wajib menjadi perhatian utama para pemimpin dunia, bahkan saat mereka tengah memerangi krisis yang sedang terjadi. Kerja sama merupakan satu-satunya cara untuk melangkah maju," tambahnya.

Head of Sustainability Risk, Zurich Insurance Group, John Scott menyatakan, keterkaitan antara dampak perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, keamanan pangan dan konsumsi sumber daya alam, merupakan kombinasi yang berbahaya. Tanpa adanya perubahan kebijakan atau investasi yang signifikan, kombinasi tersebut dapat mempercepat runtuhnya ekosistem, mengancam pasokan pangan, meningkatkan dampak bencana alam dan menghambat kemajuan dalam mitigasi perubahan iklim.

Soal Makan Bergizi Gratis, Wamendes Riza Wanti-wanti Desa Tak Boleh Lakukan Ini

"Apabila kita bertindak cepat, masih ada kesempatan di akhir dekade untuk mencapai 1,5 derajat celcius dan mengatasi kondisi darurat alam. Semakin berkembangnya teknologi pada energi terbarukan dan kendaraan listrik memberikan kita alasan yang kuat untuk tetap optimis," ungkapnya.

Sedangkan, Carolina Klint, Risk Management Leader, Continental Europe, Marsh, mengungkapkan, tahun 2023 ditandai dengan meningkatnya risiko terkait pangan, energi, bahan baku, dan keamanan siber, yang menyebabkan gangguan lebih lanjut terhadap rantai pasokan global dan berdampak pada keputusan investasi.

Harga Bitcoin Tembus Rp1,5 Miliar Lagi, Kapan Waktu Terbaik Buat Beli Kripto?

Pertumbuhan ekonomi global

Photo :

"Saat seluruh negara dan berbagai organisasi berupaya meningkatkan ketahanan, hambatan ekonomi akan membatasi kemampuan mereka. Menghadapi kondisi geo ekonomi tersulit pada generasi ini, perusahaan harus berfokus tidak hanya bernavigasi pada kekhawatiran jangka pendek, tetapi juga mengembangkan strategi yang akan menempatkan mereka pada posisi yang dapat bertahan dalam menghadapi risiko jangka panjang serta perubahan struktural," tegasnya.

Asosiasi Pedagang Kelontong Tolak Rancangan Permenkes Soal Kemasan Rokok Polos

Laporan Risiko Global 2023, yang dibuat WEF dari hasil kerja sama dengan Marsh McLennan dan Zurich Insurance Group, menyarikan pandangan lebih dari 1.200 ahli risiko global, pembuat kebijakan dan pemimpin industri. Laporan ini juga merupakan pilar dari Inisiatif Risiko Global Forum Ekonomi Dunia yang memiliki tujuan untuk mendorong pemahaman umum yang lebih tinggi mengenai risiko global jangka pendek, menengah dan panjang, guna memungkinkan kesiapsiagaan dan ketahanan terhadap risiko.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto serta Menteri Perladangan dan Komoditi Malaysia Johari Abdul Ghani

Malaysia Ajak Indonesia Kerja Sama Investasi di Sustainable Aviation Fuel, Ungkap Rencana Petronas

Menteri Perladangan dan Komoditi Malaysia, Johari Abdul Ghani mengajak investor Indonesia terlibat menjadi pemasok bahan bakar penerbangan berkelanjutan.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024