Potensi Proyek Infrastruktur hingga Industri RI Besar, Pelaku Usaha Harus Melek Teknologi
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Bisnis – Messe Düsseldorf mengusung konsep ecoMetals pada pameran GMTN 2023 di Düsseldorf, Jerman, pada 12-16 Juni 2023 mendatang. GMTN diketahui merupakan pameran empat serangkai Gifa, Metec, Thermprocess, Newcast yang digelar setiap empat tahun.
Gelaran ini diketahui menjadi acara terpenting bagi para pelaku industri pengecoran, metalurgi, thermoprocess, dan casting presisi di dunia. Untuk memaksimalkan persiapan pameran dan potensi kerja sama bisnis antara Jerman dan Indonesia, Messe Düsseldorf menggelar pertemuan dengan lebih dari 100 pengusaha industri logam dan baja Indonesia di Jakarta.
Direktur Portofolio Global Messe Düsseldorf Friedrich-Georg Kehrer mengatakan, pada pertemuan dengan para pengusaha Indonesia secara khusus menekankan relevansi Indonesia, Sebagai anggota G20, Indonesia menjadi ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan terbesar kesepuluh di dunia. Diperkirakan tren kenaikan terus berlanjut.
“Indonesia akan terus memperluas posisinya dengan pelopornya adalah banyak proyek infrastruktur dan proyek industri skala besar yang terlihat di berbagai daerah di Indonesia. Karenanya penting bagi pelaku industri Indonesia untuk mendapatkan informasi teknologi terkini di GMTN 2023 untuk diterapkan di pasar Indonesia,” ujar Friedrich dikutip dari keterangannya, Rabu, 11 Januari 2023.
Seperti diketahui, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan produk domestik bruto (PDB) Indonesia tumbuh sebesar 5,4 persen pada tahun 2022, meningkat menjadi 6 persen pada tahun 2023. Netral iklim adalah komitmen utama negara-negara dunia yang disepakati dalam Penjanjian Iklim Paris 2015 dengan mentargetkan pencapaian emisi karbon nol-bersih pada 2050.
Target ambisius netral iklim mendorong industri baja dan logam menghadapi transformasi terbesar dalam sejarah mereka. Industri logam menjadi dilemma, sebab mereka adalah bagian dari masalah dan juga solusinya. Inovasi seperti turbin angin dan sistem surya, konstruksi otomotif ringan dan e-mobilitas, produk elektronik dari chip mikro hingga superkomputer hingga robot tidak akan dapat dilakukan tanpa produksi dan pengolahan logam.
Kemudian, besi dan baja, aluminium dan tembaga, mangan, magnesium, nikel atau bahkan litium dan logam tanah jarang tidak tergantikan dari bahan mentah hingga pra-produk. Masalahnya, produsen baja dan aluminium itu sendiri juga menyumbang sekitar 8% dari emisi CO2 global.
Perkembangan yang menentukan ini akan direfleksikan oleh pameran GMTN. Inovasi yang ditawarkan produsen mesin dan pabrik kepada industri metalurgi dan pengecoran di seluruh dunia menjadikan pameran GMTN bagian dari solusi untuk menjawab tantangan yang dihadapi industri tersebut.
Perusahaan dan penyedia peralatan dari industri baja dan aluminium, perusahaan pengecoran dan pengerjaan logam dunia akan memamerkan dan membahas perkembangan produksi dan pengolahan logam yang menyelamatkan iklim, dari aluminium menjadi tembaga dan baja, di bawah atap Messe Düsseldorf. Banyak inovasi seputar penghematan energi menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) hingga teknologi hidrogen dan substitusi karbon dihadirkan.
“Kampanye ecoMetals Messe Düsseldorf merupakan bagian dari Bright World of Metals. Dengan langkah ini kami ingin memenuhi tanggung jawab ekologis kami sekaligus memberi daya penggerak untuk produk, produksi, dan proses yang menyelamatkan lingkungan,” ujar Friedrich.
Sebagai informasi, ecoMetals berfokus pada jalur ekologi industri pengecoran dan pengolahan logam serta mempromosikan perusahaan-perusahaan yang berinvestasi dalam teknologi inovatif, berkelanjutan, dan kompetitif secara ekonomi. Untuk membantu pengunjung pameran mengidentifikasi teknologi inovatif, GMTN melibatkan para eksibitor terpilih untuk menciptakan ecoMetals Trail.
Para eksibitor terpilih akan menggelar tur memandu para pengunjung pameran menjelajahi area GMTN. Mereka akan menjelaskan cara mereka mengurangi jejak karbon di lokasi produksi mereka dan merekonsiliasi bisnis dengan perlindungan lingkungan.
“Mewujudkan netral iklim sama pentingnya dengan memenangkan persaingan bisnis,” jelasnya.
Selama pameran berlangsung akan digelar program seperti seminar dan presentasi menghadirkan narasumber ahli yang akan menjelaskan kepada pengunjung hubungan antara dunia penelitian dan bisnis praktis.
Selain itu, pameran GMTN juga memberikan kesempatan bagi para delegasi pemimpin perusahaan untuk bertemu sehingga memungkinkan terjalinnya kerja sama bisnis di antara mereka. Keterlibatan para penentu keputusan perusahaan sangat tinggi di pameran GMTN sebelumnya.