Kinerja 2022 Moncer, BTN Pede Capaian Target Bisnis 2023

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo.
Sumber :
  • Tangkapan layar Zoom.

VIVA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menegaskan optimismenya dalam menyambut tahun 2023. di tengah keberlanjutan pemulihan Perekonomian Nasional pascapandemi COVID-19 di tahun 2022 lalu.

Crazy Growth: Rahasia Sukses Hill House dan Produk Multi-Miliar Nap Dress

Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo menjelaskan, optimisme itu antara lain didukung oleh sejumlah capaian yang berhasil diraih BTN di akhir tahun 2022. Di mana, BTN berhasil menyelesaikan target bisnis dengan baik, dan dipastikan menutup tahun 2022 dengan raihan kinerja terbaik dalam 10 tahun terakhir.

"Pencapaian itu menunjukkan 'that we are back on track'. Kami akan menjaga pencapaian ini agar dapat sustainable ke depannya, dengan terus melakukan evaluasi, perbaikan, serta peningkatan layanan," kata Haru dalam telekonfrensi, Rabu, 11 Januari 2023.

Alamtri Resources (ADRO) Guyur Dividen Interim US$200 Juta, Simak Jadwalnya!

"Sehingga tujuan besar BTN untuk menjadi 'The Best Mortgage Bank in South East Asia' pada tahun 2025 dapat terwujud," ujarnya.

Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
IHSG Susut 0,58 Persen pada Penutupan Sesi I, Sederet Saham Ini Tetap Perkasa

Selain itu, Haru mengatakan bahwa upaya rights issue yang merupakan salah satu strategi inisiatif dari BTN untuk meningkatkan kapasitas dalam menyalurkan kredit perumahan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, juga telah berjalan lancar.

"Hal itu dapat dilihat dengan tingginya jumlah permintaan yang masuk, sehingga rights issue BTN mengalami oversubscribed sekitar 1,6 kali," kata Haru.

Karenanya, lanjut Haru, Dia pun mewakili seluruh jajaran Manajemen BTN, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah RI, pemegang saham publik, dan stakeholder lainnya, yang telah mendukung proses rights issue perseroan sehingga berjalan lancar dan sukses.

Dirut BTN Haru Koesmahargyo.

Photo :
  • Dokumentasi BTN.

"Kelebihan permintaan rights issue BTN kemarin merupakan bentuk kepercayaan yang besar dari para pemegang saham terhadap kinerja perseroan," ujarnya.

Diketahui, sebelumnya BTN dikabarkan telah menuntaskan agenda penerbitan saham baru dengan skema hak memesan efek terlebih dulu (HMETD) atau rights issue, dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 1,6 kali. Hal itu disebut-sebut akibat tingginya minat para investor terhadap Bank BUMN dan anggota Himbara spesialis kredit perumahan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya