Mayoritas Pengguna Paylater Ada di Jawa dan Bali, Ini Buktinya

Paylater.
Sumber :
  • Tokopedia

VIVA Bisnis – Industri paylater di Indonesia kini menjadi satu pendorong pemulihan ekonomi digital di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan data dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) yang menunjukkan angka pembiayaan paylater di industri multifinance mencapai Rp 4.2 triliun hingga September 2022.

Indonesia Mau Jadi Raja AI Dunia, Ada tapinya

Perusahaan penyedia layanan paylater, Atome Sepanjang 2022 pun menunjukkan peningkatan kinerja. Atome mencetak pertumbuhan transaksi hingga hingga 360 kali, dengan penghasilan gross merchandise value (GMV) yang tercatat sebanyak 420 kali lebih banyak dibandingkan akhir tahun 2020.

“Angka ini kami dapatkan dari total pembiayaan yang telah diberikan kepada pengguna Atome di mana 70 persen dari mereka mayoritas berasal dari daerah Jawa dan Bali. Angka ini menjadi pendorong bagi kami untuk dapat memperluas layanan paylater agar bisa dinikmati oleh masyarakat yang lebih luas lagi,” ungkap Winardi Wijaya, General Manager Atome Indonesia dikutip dari keterangannya, Selasa, 10 Januari 2022.

Bule Rusia Dideportasi, Overstay hingga Tak Bayar Tagihan RS Rp 33 Juta di Bali

Dia menjabarkan, perusahaan juga telah berhasil mencatat pertumbuhan pengguna sebesar 9,600 persen, dengan lebih dari 5 juta pengunduh aplikasi di Indonesia. Winardi menambahkan bahwa 54 persen dari mereka masih berasal dari Gen Z dan milenial dengan persentase pengguna wanita sebanyak 70 persen.

Aplikasi BNPL Atome.

Photo :
  • Dokumentasi Atome.
Di Istanbul, Wakil Ketua MUI Cerita Kontribusi Turki Utsmani Perkenalkan Masjid Al Aqsa ke Jawa

“Hingga saat ini, kami telah bermitra dengan setidaknya 700 merchant dan lebih dari 10,000 toko offline di Indonesia. Beberapa brand besar yang sudah bergabung dengan ekosistem Atome seperti MAP Group, H&M, Matahari Department Store, Giordano Group, Sociolla, Gold Gym, Kanmo Group dan masih banyak lagi,” ungkapnya.

“Ekosistem ini masih terus kami perluas sehingga ke depannya, pengguna dapat dengan mudah mengakses seluruh kebutuhan mereka dengan opsi pembayaran paylater Atome,” kata Winardi.

Lebih lanjut menurutnya, dari besarnya ekosistem itu lebih dari 95 persen pengguna mengambil opsi tenor cicilan pembayaran untuk 3 bulan dan 6 bulan.

“Pembiayaan Atome sepanjang 2022 kemarin juga mendukung angka non performing loan (NPL) yang kami miliki dalam batas yang rendah dan terjaga dengan sangat baik,” tambahnya.

Dia menegaskan, Atome juga turut mendukung pertumbuhan literasi keuangan dengan edukasi yang secara konsisten diberikan melalui ragam program yang disajikan baik secara daring maupun luring. Hal itu penting mengingat layanan paylater dapat menjadi salah satu opsi terbaik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sambil memaksimalkan manajemen keuangan yang mereka miliki.

Hal ini disampaikan dengan merujuk pada penelitian dari Institute for Development of Economic Studies (INDEF) yang mengatakan bahwa seiring berkembangnya layanan paylater, banyak masyarakat yang belum bisa mengelola keuangan dan kredit sehingga fitur paylater dianggap sebagai jebakan.

“Terkait hal ini, kami selalu memastikan bahwa pengguna yang mengakses layanan kami memiliki tujuan yang jelas saat menggunakan Atome. Kami masih melakukan penerapan credit Scoring dan BI Checking serta batasan minimal usia 17 tahun dan telah memiliki KTP. Kami juga terus memberikan edukasi terkait sistem cicilan yang diharapkan dapat membantu mereka untuk bijak mengatur keuangannya,” tutup Winardi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya