Bank Sumut Bidik Dana Segar Rp 1,49 Triliun dari IPO, Ini Peruntukannya
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA Bisnis – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (Bank Sumut) bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Plt Direktur Utama Bank Sumut, Hadi Sucipto menjelaskan, aksi korporasi ini sejalan dengan rencana perusahaan untuk meningkatkan ekspansi kredit, serta mengembangkan teknologi informasi dan layanan digital.
"Rencananya 80 persen dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja, guna mendukung ekspansi bisnis perseroan termasuk kredit modal kerja, kredit investasi hingga kredit konsumtif," kata Hadi dalam telekonferensi, Senin, 9 Januari 2023.
Sementara sekitar 20 persen sisanya akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi. "Hal itu guna menunjang kegiatan usaha perseroan, termasuk layanan digital," ujarnya.
Dia pun merinci bahwa sebanyak 10 persen akan digunakan sebagai belanja modal, termasuk pengeluaran untuk aset sewa berupa pembukaan atau perpanjangan sewa unit kantor, unit layanan, renovasi gedung, dan infrastruktur teknologi informasi.
Kemudian, sebanyak 10 persen lainnya akan digunakan untuk belanja operasional berupa pengembangan jaringan ATM, layanan digitalisasi, peningkatan sistem keamanan, dan pengembangan teknologi informasi lainnya dengan skema manage service.
Hadi menegaskan, meskipun pihaknya tengah diliputi dinamika yang terjadi terkait dengan pergantian pucuk pimpinan Bank Sumut, namun dipastikan bahwa proses IPO tidak akan terganggu seiring operasional perbankan yang juga tetap berjalan secara normal.
"Bahkan jajaran direksi dan komisaris Bank Sumut akan segera melakukan paparan publik kepada investor. Semua masih sesuai jadwal," ujarnya.
Diketahui, berdasarkan prospektus, Bank Sumut telah menggelar penawaran awal (bookbuilding) mulai 5 hingga 18 Januari 2023, untuk sebanyak-banyaknya 2,93 miliar saham. Jumlah itu mewakili 23 persen dari total saham Bank Sumut usai IPO. Dengan nilai nominal Rp 250 per saham, Bank Sumut mematok harga penawaran pada rentang harga Rp 350 hingga Rp510 per saham. Sehingga, perseroan berpotensi meraup dana kisaran Rp 1,02 triliun sampai Rp 1,49 triliun.
Dengan alokasi 80 persen dana IPO untuk modal kerja, maka perseroan menganggarkan dana sebanyak-banyaknya Rp1,19 triliun untuk mengerek kinerja bisnis, termasuk ekspansi kredit. Adapun, dana IPO maksimal Rp 299,34 miliar sisanya akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi.
Melalui empat perusahaan sekuritas, yakni PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, dan PT UOB Kayhian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, Bank Sumut dijadwalkan dapat memulai tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Februari 2023.