Tutup Posko Nataru, Menhub Budi Wanti-wanti soal Ini
- M Yudha P / VIVA.co.id
VIVA Bisnis – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, secara resmi menutup Posko Angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Stakeholder terkait pun diwanti-wanti soal pelayanan penumpang.
"Saya menutup Posko Nataru 2022-2023 dengan mengucap Alhamdulillahirabbil Alamin, dan saya juga mengucapkan terima kasih kepada para stakeholder terkait," kata Budi Karya dalam telekonferensi, Rabu, 4 Januari 2023.
Dia melaporkan, selama momentum Nataru kali ini, tercatat adanya peningkatan mobilitas angkutan di kawasan Jabodetabek sebesar 7 persen menjadi 2,3 juta kendaraan. Kemudian, ada pula peningkatan 6,9 persen untuk kendaraan Nataru di sekitar wilayah Jabodetabek.
"Ini suatu kebahagiaan sekaligus menjadi warning bagi kita, bahwa jumlah penumpang yang akan ikut dalam konektivitas Jakarta itu meningkat," ujarnya.
Meskipun menyadari bahwa kesiapan Kemenhub serta semua stakeholder terkait lainnya belum maksimal dalam melayani momentum Nataru ini. Budi memastikan akan berupaya untuk memperbaikinya.
"Kita tahu bahwa kesiapan kita semuanya relatif belum maksimal, tapi jumlah penumpang sudah mengalami kenaikan. Apa yang terjadi tahun 2019 mungkin akan segera terjadi, sehingga kita harus siap-siap untuk melayani masyarakat dengan baik," kata Budi Karya.
Di sisi lain, menhub juga mengapresiasi mekanisme pengaturan cuti dan periode libur anak sekolah yang telah diatur melalui sinergi antara Kemenko PMK, Kemenko Marves, Kemenko Perekonomian, dan Kemenko Polhukam. Sehingga, membantu penyebaran konektivitas dan memecah konsentrasi kepadatan mobilitas masyarakat di suatu momen dan tempat, dan mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas.
"Yang juga tidak kalah pentingnya adalah pengaturan cuti. Jadi libur anak-anak sekolah itu sampai saat ini belum pulang (liburan), sehingga penyebaran dari konektivitas ini terjadi dan Alhamdulillah memberikan tambahan destinasi wisata di Bali, Yogya, Solo, dan lainnya," ujar Budi.
Dengan data dan pola mobilitas yang diperoleh di periode libur Nataru kali ini, dia berharap pihaknya bisa lebih mempersiapkan penanganan sektor perhubungan dengan lebih baik untuk periode libur Hari Raya Idul Fitri di tahun 2023 ini.
"Kita juga harus mempersiapkan penanganan Lebaran dengan lebih baik. Karena lebaran tinggal empat bulan lagi, sehingga kita harus mencermati apa-apa yang belum berjalan dengan baik di empat matra yakni di angkutan udara, darat, laut, dan kereta api. Karena angkutan lebaran akan lebih masif dan lebih besar," kata Budi.
"Memang tidak ada kendala di cuaca, tetapi jumlahnya sangat besar. Saya ingat pada tahun lalu kita lakukan suatu penanganan untuk lebaran itu tidak mudah. Tapi karena PPKM sudah tidak dilakukan lagi, maka ini bisa terjadi suatu peningkatan yang sangat berarti," ujarnya.