PPKM Dicabut, Kadin Tegaskan Konsumsi Masyarakat Bakal Makin Dorong Ekonomi
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Bisnis – Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, menyambut baik pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), yang telah diumumkan Presiden Joko Widodo pada Jumat, 30 Desember 2022.
"Kadin Indonesia melihat rencana ini sudah tepat, dengan syarat kekebalan serta imunitas dari masyarakat tetap harus ditingkatkan melalui vaksinasi booster, yang saat ini masih hampir mencapai 30 persen per 29 Desember kemarin," kata Arsjad dalam keterangannya, Jumat, 30 Desember 2022.
Arsjad mengatakan, pencabutan PPKM akan menjadi peluang bagi para pelaku usaha, untuk menata kembali usahanya. Terutama bagi para pelaku usaha yang sempat lesu, sebagai akibat dari dampak pandemi COVID-19.
"Dengan dicabutnya PPKM, maka mobilitas masyarakat akan terus meningkat sehingga berpotensi meningkatkan konsumsi masyarakat dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujarnya.
Lebih lanjut, Arsjad menyatakan bahwa pencabutan PPKM akan membuat sektor pariwisata dan retail kembali menggeliat. Karena tahun 2020 sektor pariwisata sangat terpukul, namun akhirnya perlahan mulai bangkit.
"Jika dilihat dari PDB sektor akomodasi, pertumbuhannya sudah normal sepanjang tahun 2022. Retail juga sama, sudah pulih kembali. Investasi juga sudah sesuai target," kata Arsjad.
Industri retail pun selama 2022 diakui Arsjad perlahan-lahan mulai tumbuh. Memang, selama Maret 2020 hingga Maret 2021, lebih dari 1.500 gerai retail gulung tikar. Namun, kini sektor perdagangan domestik pun mulai tumbuh dengan baik.
"Badan Analisa Informasi dan Kebijakan (BAIK) Kadin memproyeksikan, sektor ini akan tumbuh sebesar 4,4-4,8 persen di 2023," kata Arsjad.
Selain itu, sektor pariwisata juga terlihat berada di jalur positif. Wisatawan mancanegara dan domestik telah bebas bepergian di Indonesia, dan mendorong peningkatan sektor akomodasi, makanan, dan minuman.
"Kadin memproyeksikan pertumbuhan sektor ini bisa mencapai 4,2 persen di 2023," ujarnya.