Ini Tantangan yang Bayangi Pelaku Usaha Tahun 2023

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid
Sumber :
  • Dokumentasi KADIN

VIVA Bisnis – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan resesi ekonomi global yang dikhawatirkan akan terjadi tahun depan, dapat berimbas pada industri padat karya yang berorientasi ekspor, seperti produk tekstil, alas kaki dan pakaian.

PPN 12% Membebani? Ini Alasan Mengapa Frugal Living Bisa Guncang Ekonomi RI

Resesi dikhawatirkan akan menyebabkan turunnya permintaan ekspor dari negara-negara yang selama ini menjadi tujuan ekspor andalan.

Sementara itu, untuk menghadapi gejolak ekonomi fundamental akibat kenaikan agresif suku bunga dari negara-negara maju, Indonesia juga ikut menaikan suku bunga acuan menjadi 5,5%. Kenaikan tersebut bakal diikuti dengan kenaikan suku bunga riil, yang berdampak pada penyaluran kredit. 

Gibran Minta Menpar Gelar Event hingga Convention di Lokasi Pasca-Bencana Guna Pulihkan Ekonomi Setempat

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

“Hal ini bakal membebani pengusaha di tengah kenaikan upah minimum yang baru saja ditetapkan. Dampak lanjutannya adalah para pengusaha bakal akan menahan laju ekspansi dan produksi, apalagi bagi sektor-sektor yang kena dampak langsung penurunan ekspor,” ujar Arsjad Rasjid dalam siaran persnya, Jumat 30 Desember 2022.

Tolak PPN Naik Jadi 12 Persen, YLKI Beberkan Ketidakadilan dalam Pemungutan Pajak

Arsjad menambahkan, beberapa regulasi baru juga turut menjadi perhatian KADIN, di antaranya adalah pengenaan cukai produk plastik, minuman berpemanis dalam kemasan, serta  kebijakan Zero Over Dimension and Overload (ODOL).

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Arsjad menyebut pihaknya memahami, sampah dari kemasan plastik merupakan ancaman serius untuk lingkungan, dan minuman berpemanis berkontribusi terhadap penyakit diabetes yang merupakan salah satu silent killer terbesar di Indonesia.

“Namun kebijakan tersebut harus mempertimbangkan dengan matang daya saing usaha, mengingat alternatif kemasan ramah lingkungan dan kesadaran konsumen terhadap ancaman kemasan plastik terhadap lingkungan masih rendah,” ucap dia.

Dia khawatir konsumen tidak mau membeli dengan harga yang lebih mahal, apabila menggunakan kemasan ramah lingkungan. Sementara pelaku usaha tentu saja akan menaikkan harga dari ongkos produksi yang naik. 

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid.

Photo :
  • Tangkapan layar.

Sementara itu, kebijakan ODOL yang akan diberlakukan pemerintah pada tahun depan, juga akan mendorong kenaikan harga barang. Pasalnya, pelaku industri masih mengandalkan kendaraan-kendaraan tersebut untuk mobilisasi barang secara lebih efisien. Biaya logistik dari distribusi barang, otomatis akan naik dan berpengaruh pada harga-harga di pasaran.

“Mengingat tahun depan ada ancaman resesi ekonomi global dan pemerintah harus tetap menjaga inflasi dan daya beli, regulasi baru tersebut tentu saja akan memberikan dampak pada harga-harga barang, daya beli, dan inflasi. Perlu akan langkah bersama untuk mengatasi lonjakan harga yang berpengaruh pada fundamental ekonomi dalam negeri,” kata dia.

Arsjad menegaskan, KADIN Indonesia sebagai rumah semua pelaku usaha dan mitra pemerintah, terus berharap agar ekonomi nasional tetap bertumbuh tahun depan sesuai prediksi. Ancaman resesi ekonomi global harus disikapi bersama-sama dengan langkah konstruktif, sehingga baik pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat tidak terbebani.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya