OJK Ungkap Bukti Kinerja Pasar Modal RI 2022 Masih Tumbuh Positif

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya/Tangkapan layar

VIVA Bisnis – Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi mengungkapkan, kinerja pasar modal Indonesia sepanjang tahun 2022 masih tumbuh positif. Meskipun diwarnai gejolak fluktuasi pasar yang diikuti pelemahan bursa secara global, terlebih dalam kurun waktu satu bulan terakhir. 

Penjelasan OJK soal Penggeledahan Kantor oleh KPK

Kondisi itu terjadi di tengah gejolak perekonomian global yang terus meningkat, dan tingginya volatilitas pasar keuangan global yang berpotensi memberikan dampak pada pasar keuangan domestik.

"Meskipun demikian, perlu kami sampaikan bahwa secara umum kinerja pasar modal secara year-to-date (ytd) masih mencatatkan pertumbuhan yang positif," kata Inarno dalam konferensi pers, Kamis 29 Desember 2022.

Setelah Bank Indonesia, Giliran KPK Geledah Kantor OJK soal Korupsi Dana CSR

Ilustrasi investor pasar modal.

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

Dia mencontohkan, pertumbuhan positif itu dapat dilihat dari data bahwa per 28 Desember 2022, IHSG berada di posisi 6.850,52 poin atau secara year-to-date tumbuh sebesar 4,09 persen. Kinerja IHSG ini diakui Inarno merupakan yang tertinggi kedua setelah Singapura, jika dibandingkan dengan seluruh kinerja bursa ASEAN.

IHSG Ditutup Mendatar di Level 6.983, Saham ESSA hingga BRIS Kinclong

"Setelah sebelumnya IHSG juga pernah berada di tingkat pertama di kawasan ASEAN dan regional, serta peringkat ketiga di dunia pada November lalu," ujarnya.

Selain itu, di tahun 2022 ini, pertumbuhan IHSG juga pernah menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni di level 7.318,01 pada tanggal 13 September 2022. Di sisi lain, nilai kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp 9.509 triliun, atau secara year-to-date tumbuh sebesar 15,18 persen.

Bahkan, lanjut Inarno, kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia juga sempat mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah, yaitu sebesar Rp 9.600 triliun pada tanggal 27 Desember 2022 kemarin. Hal itu seiring perkembangan pasar modal syariah yang juga cukup menggembirakan, yang tercermin dari peningkatan nilai Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) maupun nilai kapitalisasi pasar saham syariah secara year-to-date.

Tercatat, per tanggal 28 Desember 2022, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ditutup pada 218,38 poin, atau meningkat sebesar 15,53 persen dibandingkan posisi per 30 Desember 2021 sebesar 189,02 poin.

"Sementara kapitalisasi pasarnya tercatat sebesar Rp 4.801,27 triliun, atau meningkat 20,52 persen (ytd) dibandingkan posisi per 30 Desember 2021 yaitu sebesar Rp 3.983,65 triliun," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya