Sesuaikan Tren Bisnis Global, Pelaku UMK RI Dituntut Buat Produk Ramah Lingkungan

VP CSR & SMEPP Management Pertamina Fajriyah Usman.
Sumber :
  • Dok. Pertamina

VIVA Bisnis – Dalam upaya menyesuaikan tren pertumbuhan bisnis global sekaligus menghadapi tantangan pasar, pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) di Indonesia diharapkan memiliki inisiatif bisnis berkelanjutan. Selain itu, UMK dalan negeri diharapkan memiliki kepedulian untuk bisa mempraktekan dan menghasilkan produk yang ramah lingkungan (go green).

Daya Beli Masyarakat Turun? Begini Cara Agar Bisnis Tetap Bertahan dan Berkembang!

VP CSR & SMEPP Management Pertamina Fajriyah Usman, mengungkapkan dalam menghadapi tantangan tersebut PT Pertamina memiliki program UMK Academy. Di mana dalam program pembinaan UMK tersebut dilakukan secara terstruktur, berjenjang dan terintegrasi sesuai dengan kebutuhan, harapan para mitra binaan, tren dan tantangan pasar.

Adapun, Pertamina berkomitmen mendukung pengembangan UMK yang berkelanjutan sehingga dapat membantu pengembangan UMK secara optimal. Total sebanyak 1.261 UMK telah lulus dalam program UMK Academy yang digagas Pertamina selama tiga tahun terakhir.

Memahami Peran KOS, KOL, dan KOC: Rahasia Sukses Brand di Cina

Baca juga: Menko Luhut: Negara Ini Jangan Jadi Drama

“Program pembinaan didasarkan pada empat kurikulum pengembangan utama, yaitu Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global. Di setiap kelasnya terdapat modul Go Green untuk menghasilkan bisnis yang berorientasi pada lingkungan karena tantangan bisnis UMK adalah bagaimana menghasilkan produk yang ramah lingkungan sehingga usaha mereka akan tetap bertahan,” ungkap Fajriyah, di Jakarta, dikutip Rabu 28 Desember 2022.

KOC vs KOL: Mana yang Lebih Efektif untuk Bisnis kamu?

Perlu diketahui, pada 2020-2021 UMK Academy meluluskan sebanyak 750 UMK yang terdiri dari 38 UMK Go Modern, 398 UMK Go Digital, 198 UMK Go Online dan 116 UMK Go Global.

Sementara, pada tahun ini dari 722 peserta UMK Academy 2022 yang berhasil naik kelas setelah menjalankan program selama lima bulan sebanyak 511 mitra binaan yang terdiri dari 141 UMK Go Modern, 141 UMK Go Digital, 125 UMK Go Online dan 104 UMK Go Global.

Manager SMEPP, Dewi Sri Utami menjelaskan UMK Acedemy 2022 dimulai pada Agustus  dan berakhir pada Desember 2022 dengan meluluskan peserta UMK yang telah mengikuti kelas pembekalan dan didamping para mentor yang pakar di bidangnya.

Program UMK Academy merupakan program yang rutin dilakukan setiap tahunnya sejak 2020 dan diikuti UMK yang terdaftar dalam program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) setelah lolos proses kurasi.

Pada 2022, sebanyak 722 mitra binaan lolos kurasi yang terbagi atas 271 UMK peserta Go Modern, 181 Go Digital, 153 Go-Online dan Go-Global.  Dalam kelas Go-Online dan Go-Global, termasuk 90 UMK di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yakni Mandalika, Borobudur, Danau Toba dan Labuan Bajo.

UMKM Bali Honey di Smexpo 2022.

Photo :
  • istimewa

“Peserta yang lulus UMK Academy telah memenuhi minimal dua parameter utama di antaranya peningkatan omset, peningkatan jumlah pegawai, kapasitas produksi dan memasarkan produknya hingga ke luar negeri, serta melibatkan masyarakat sekitar untuk menghasilkan produk,” tutur Dewi.

Sementara itu, Fajriyah Usman berharap seluruh UMK dapat menjadi lulusan terbaik di bidangnya masing-masing. Mereka juga diminta terus kreatif dan inovatif serta harus bisa memadukan kebutuhan antara supply dengan demand, cakap melihat potensi market dan menjadi trend maker.

“Para pelaku UMK harus mengimbangi inovasi serta inisiatif untuk memupuk keperdulian terhadap lingkungan. Salah satunya dengan memperhatikan kemasan produk yang digunakan, serta pengaruh yang ditimbulkan terhadap lingkungan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya