Pengangguran di Indonesia Diramal Makin Banyak 2023, Ekonom Ungkap Pemicu Utamanya
- U-Report
VIVA Bisnis – Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengungkapkan, pada tahun 2023 akan terdapat risiko meningkatnya pengangguran. Hal itu disebabkan karena lebih tingginya angkatan kerja dibandingkan kesempatan kerja.
Tauhid mengatakan, jumlah angkatan kerja Indonesia pada Agustus 2022 tercatat naik 143,72 juta orang. Namun, angkatan kerja berbanding terbalik dengan kesempatan kerja yang dibutuhkan.
"Kami memperkirakan juga tahun depan ada risiko di tingkat pengangguran, relatif tertahan turunnya. Turunnya relatif lebih kecil," kata Tauhid saat dihubungi VIVA, Senin, 26 Desember 2022.
Tauhid menuturkan, pada periode Agustus 2022 tingkat pengangguran di Indonesia sejumlah 8,42 juta orang. Sedangkan TPT sebesar 5,86 persen.
"Saya kira itu akan meningkat sedikit nanti di Februari di 2023 akan meningkat cukup tajam, ini sinyalnya pengangguran akan semakin banyak lah," jelasnya.
Sementara itu Tauhid memproyeksikan, TPT Indonesia pada 2023 akan sebesar 5,7 persen atau menurun tipis dibandingkan 2022.
"Akan sedikit lebih baik dari tahun ini,tapi enggak akan turun drastis," imbuhnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2022 sebesar 5,86 persen atau 8,42 juta orang dalam hal ini turun 0,63 persen poin bila dibandingkan Agustus 2021 yang sebesar 6,49 persen.
"Kalau dilihat dari tingkat pengangguran terbuka di bulan Agustus 2022 yaitu sebesar 5,86 persen," ujar Kepala BPS Margo Yuwono.
Adapun penurunan tingkat pengangguran itu jelas Margo, karena membaiknya perekonomian Indonesia yang menyebabkan kondisi ketenagakerjaan ikut positif. Di mana berdasarkan catatan BPS, perekonomian RI mampu tumbuh di atas 5 persen selama empat kuartal beruntun.