Rupiah Melemah ke Rp 15.599 per Dolar AS Pagi Ini, Simak Analisisnya

Ilustrasi rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Senin pagi, 26 Desember 2022. Terpantau pukul 09.14 WIB rupiah melemah sebesar 7 poin atau 0,20 persen ke posisi Rp 15.599 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.592 per dolar AS.

Menjadi Akar Perekonomian Nasional, Menko Airlangga Dorong Koperasi Terus Tumbuh dan Beregenerasi

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, rupiah di angka Rp 15.605 per dolar AS.

Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan ditutup melemah hari ini. Dalam analisisnya, Ibrahim mengatakan bahwa perekonomian Indonesia pada 2022 ini akan melanjutkan kinerja yang cukup baik.

Dibayangi Tekanan, Rupiah Menguat di Level Rp 16.309 per Dolar AS

"Hal ini terlihat dari berbagai indikator yang tetap baik dan membaik. Sedangkan salah satu indikator yang mendukung adalah angka inflasi di dua bulan terakhir dapat dikendalikan oleh Pemerintah, sehingga secara ytd (year to date) inflasi baru mencapai 4,82 persen pada November," kata Ibrahim dalam risetnya Senin, 26 Desember 2022.

Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Bursa Asia Dibuka Bervariasi, Investor Soroti Laporan Ekonomi Jepang dan China

Ibrahim menjelaskan, jika inflasi dilakukan dengan penghitungan tingkat inflasi rata-rata di bulan Desember maka inflasi akhir tahun 2022 diperkirakan berada pada kisaran 5,4 persen hingga 5,6 persen. Ini lebih baik dibandingkan dengan konsensus pasar yang memperkirakan inflasi akhir tahun bisa tembus 6,7 persen.

Indikator selanjutnya, kata dia, kinerja neraca perdagangan Indonesia yang masih sangat baik dengan dukungan sektor komoditas. Tercatat pada bulan November, neraca perdagangan sebesar US$5,16 miliar atau melanjutkan surplus sepanjang 31 bulan terakhir.

"Dengan neraca perdagangan tersebut, dapat dipastikan Neraca Transaksi Berjalan (NTB) atau Current Account Balance Indonesia akan mengalami surplus dalam kisaran 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB)," jelasnya.

Adapun untuk hari ini Ibrahim memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan dibuka berfluktuatif. Namun diperkirakan ditutup melemah direntang Rp 15.580-Rp 15.650.

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi hingga Inflasi Dipastikan Terjaga PPN Jadi 12 Persen, Sistem Perpajakan Makin Kuat

Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang berlaku mulai 1 Januari 2025 mendapat sorotan dari masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024