China Jadi Sponsor Terbesar Piala Dunia Qatar 2022, Geser Dominasi AS
- AP Photo/Martin Meissner
VIVA Bisnis – Perusahaan asal China mendominasi sponsor acara di perhelatan turnamen Piala Dunia Qatar 2022 yang berakhir Minggu 18 Desember lalu. Sejumlah perusahaan asal negeri Tirai Bambu menjadi bagian dari turnamen dunia itu dan mencatatkan nilai kontrak sponsor mencapai 1,4 miliar dolar AS (Rp21,8 triliun).
Dilansir Jiangxi Business News mengutip GlobalData, Rabu 21 Desember 2022, sejumlah perusahaan asal China yang terlibat sebagai sponsor Piala Dunia Qatar, FIFA termasuk timnas negara antara lain, Wanda, Vivo, Mengniu, Hisense, Yili, Panpan Food, Cotti Coffee, Macro, NetEase, GMMC, Wanda Sports, dan Lingxi Games
Wanda bahkan menjadi salah satu dari tujuh mitra resmi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Sementara Vivo, Mengniu, dan Hisense juga turut mensponsori turnamen sepak bola FIFA tersebut.
Tak hanya menyasar FIFA maupun turnamen Piala Dunia, perusahaan China menjadi sponsor atau mitra timnas dan para pemain Argentina, juara dunia Piala Dunia Qatar 2022. Diantaranya Yili, Panpan Food, Cotti Coffee, Macro, NetEase, GMMC, Wanda Sports, dan Lingxi Games.
Sementara sponsor terbesar kedua berasal dari perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat dengan nilai 1,1 miliar dolar AS (Rp17,1 triliun).
Asosiasi Sepak Bola Argentina sebagaimana laporan Southern Metropolis menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan China memberikan kontribusi antara 10 hingga 15 persen dari total sponsor global yang menandatangani kesepakatan dengan mereka November lalu.
Meskipun kekuatan sepak bola terutama terkonsentrasi di Eropa dan Amerika, hampir separuh penggemar Piala Dunia ada di Asia.
Data FIFA menunjukkan selama Piala Dunia 2018 di Rusia, total audiens di Asia mencapai 1,6 miliar atau 43 persen dari total audiens secara global. Tiga dari lima negara teratas menurut peringkat audiens berada di Asia, yakni China, India, dan Indonesia.
Turnamen Termahal
Diketahui, sejak menerima hak tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar dilaporkan telah menggelontorkan sedikitnya 220 miliar dolar AS untuk mempersiapkan segala sesuatunya demi menggelar turnamen tersebut.
Angka itu membuat Piala Dunia 2022 Qatar sebagai Piala Dunia termahal sepanjang sejarah. Akan tetapi angka itu menjadi perdebatan, sebab CEO Piala Dunia 2022 Qatar, Nasser Al Khater, menyebut anggaran sesungguhnya hanyalah delapan miliar dolar AS.
Menurut Al Khater, jumlah itu menggelembung dengan memasukkan anggaran-anggaran berbagai infrastruktur yang dibangun oleh Qatar demi menyambut Piala Dunia 2022.
Namun, agaknya wajar memasukkan anggaran beragam infrastruktur itu ke dalam ongkos Piala Dunia 2022, terlebih tujuh dari delapan stadion yang dipakai merupakan stadion yang sepenuhnya baru dibangun.
Ditambah lagi, Qatar juga membangun infrastruktur transportasi massal Doha Metro yang baru beroperasi per 2019 atau sekira tiga tahun sebelum Piala Dunia 2022 digelar.
Metro belakangan terbukti menjadi jaringan tulang punggung utama angkutan bagi para suporter menuju stadion-stadion Piala Dunia 2022.
Di balik deretan nominal angka yang menandai kemahalan anggaran, Piala Dunia 2022 berlangsung dengan penuh keseruan. (Ant)