Menko Airlangga Optimistis RI Mampu Hadapi 2023 Meski Proyeksi Ekonomi Dipangkas

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimis, Indonesia mampu menghadapi kondisi ketidakpastian tahun depan. Meskipun, beberapa lembaga dunia telah memangkas proyeksi ekonomi Indonesia pada 2023 mendatang.

Menko Airlangga Bilang QRIS dan E-Toll Tak Dikenai PPN 12 Persen

Airlangga mengatakan, beberapa lembaga dunia yang telah mengoreksi pertumbuhan Indonesia diantaranya Asian Development Bank (ADB) yang mengoreksi dari 5,4 persen menjadi 5 persen pada 2023. Bahkan, ADB baru-baru ini kembali memangkas menjadi 4,8 persen.

"Bahwa tantangan yang datang silih berganti merupakan hal yang tidak mudah, proyeksi ekonomi memang beberapa lembaga mengoreksi ke bawah OECD 5,3-4,7 persen, IMF dari 5,3 persen menjadi 5 persen. Namun dari semua koreksi masih di 4,7 persen sampai dengan 5 persen," kata Airlangga dalam Outlook Perekonomian Indonesia 2023, Rabu 21 Desember 2022.

Menko Airlangga Targetkan Transaksi Rp80 Triliun pada Tiga Program Diskon Nataru

Ilustrasi resesi ekonomi/krisis ekonomi global.

Photo :
  • Unsplash

Airlangga menuturkan, beberapa waktu lalu Indonesia menghadapi ketidaktahuan dan ketidakpastian pandemi, utamanya pada saat penanganan COVID-19.

Menteri Maman Pastikan Kebijakan PPN Naik Jadi 12 Persen Tak Pengaruhi Kinerja UMKM

"Namun Bapak Presiden dengan kepemimpinan yang tangguh, Indonesia menghadapi dengan adaptability dan juga melalui resiliensi. Kita mengkoordinasi sektor fiskal moneter maupun sektor riil," jelasnya.

Adapun dari hal tersebut kata dia, itu mampu menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia untuk menghadapi berbagai ketidakpastian risiko ke depan.

Seperti diketahui, pada 2023 mendatang diprediksi dunia akan menghadapi ancaman resesi. Hal itu disebabkan oleh meningkatnya inflasi di berbagai negara, yang direspons secara agresif oleh berbagai bank sentral dalam mengambil kebijakan moneternya.

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi hingga Inflasi Dipastikan Terjaga PPN Jadi 12 Persen, Sistem Perpajakan Makin Kuat

Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang berlaku mulai 1 Januari 2025 mendapat sorotan dari masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024