Ventilator Over Produksi, Menko Airlangga: Saya Sekarang Dikejar Hampir Seluruh Produsen
- Anisa Aulia/VIVA.
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, saat ini dirinya tengah dikejar-kejar oleh produsen ventilator atau alat bantu pernapasan. Hal itu dikarenakan ventilator tengah mengalami kelebihan atau over produksi.Â
Airlangga mengatakan, Indonesia saat ini sudah berhasil keluar dari pandemi COVID-19. Di mana sebelumnya juga Indonesia sempat mengalami krisis pasokan oksigen.Â
"Kita sempat krisis oksigen. Pak Menperin juga pontang-panting kita sempat membantu India dengan oksigen, dan kita dibantu India juga oksigen dan sekarang beberapa alat untuk ventilator over produksi," kata Airlangga dalam acara Peluncuran Buku Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, dikutip Rabu, 21Â Desember 2022.
Airlangga mengaku, saat ini dia sedang dikejar-kejar oleh hampir semua produsen ventilator. "Saya sekarang ini dikejar hampir semua produsen ventilator kenapa pak BGS (Budi Gunadi Sadikin) tidak membeli (ventilator) . Itulah waktu menyerang dia membeli waktu bertahan dia tidak beli," jelasnya.
Sebelumnya, Indonesia sempat mengalami krisis oksigen yang mana itu salah satunya dialami oleh RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pada Sabtu 3 Juli 2021. Krisis ini terjadi karena ada lonjakan pasien dan tingginya kebutuhan oksigen untuk pasien.
RSUP Dr Sardjito telah mengirimkan sinyal darurat melalui surat permohonan bantuan oksigen ke Menteri Kesehatan, Kepala BNPB hingga Gubernur DIY. Surat ini ditandatangani langsung oleh Direktur RSUP Dr Sardjito Rukmono Siswishasto pada Sabtu 3 Juli 2021.
Kala itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut BÂ Pandjaitan mengatakan, pemerintah juga telah berencana untuk mengambil langkah membuka keran impor oksigen. Itu dilakukan apabila stok oksigen di dalam negeri memang kurang sementara kebutuhan terus meningkat.Â
"Memang (pasokan) oksigen di beberapa tempat kurang, dan ini coba kita atasi. Bahkan ada opsi kita mengimpor dan sekarang on going," kata Luhut.