Cari Modal Ekspansi Bisnis, Perusahaan Bimbel dan Koseling Ini IPO Awal Tahun Depan

Bursa Efek Indonesia / BEI atau Indonesia Stock Exchange / IDX
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA Bisnis – Calon emiten pendidikan bimbingan belajar dan konseling swasta, PT Lavender Bina Cendikia Tbk (BMBL), berencana melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO)  sebanyak 280.000.000 saham baru pada 2-4 Januari 2023 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Bersamaan dengan pencatatan saham akan dicatatkan pula sebanyak-banyaknya 224.000.000 Waran Seri I. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek  dalam IPO BMBL, yakni PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT KGI Sekuritas Indonesia.

Deputy Director Investment Banking PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mukti Wibowo Kamihadi mengatakan,  jumlah saham perseroan yang ditawarkan itu mewakili 27,19 persen dari modal ditempatkan dan disetor BMBL setelah IPO saham.

“Harga saham BMBL yang ditawarkan kepada publik berada di rentang Rp187 sampai Rp196 per saham. Dana segar yang berpotensi diraup BMBL sebanyak-banyaknya sebesar Rp54.880.000.000. Perseroan secara bersamaan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 224.000.000 Waran Seri I dengan perbandingan 10 Saham Baru mendapatkan 8 Waran Seri I,” kata Mukti dikutip dari keterangannya, Rabu, 21 Desember 2022.

Hari Pertama Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi Covid-19

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sementara itu Direktur Utama PT KGI Sekuritas Indonesia Antony Kristanto mengatakan, penawaran awal (book building) dilakukan pada 19-26 Desember 2022. Antony berharap, BMBL dapat menerima pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk IPO pada 29 Desember 2022 dan dapat dicatatkan di BEI pada 6 Januari 2023.

Direktur Utama BMBL, Galih Pandekar menjabarkan, akan menggunakan dana hasil IPO ini untuk dua keperluan. Pertama, sekitar 75 persen digunakan untuk Capex. Berupa, pelunasan pembelian apartemen dan bangunan, pembelian ruang kantor, penambahan ruang kelas, renovasi kantor dan ruang kelas, renovasi bangunan dan apartemen, pengembangan kanal pembelajaran digital, pengembangan konten untuk pembelajaran digital dan program virtual reality.

"Kedua, sekitar 25 persen akan digunakan untuk Modal Kerja berupa biaya pemasaran, biaya training dan biaya konsultan pengembangan (untuk SDM dan Keuangan)," tambahnya.

IHSG Ditutup Kinclong pada Sesi I, Saham TLKM hingga JSMR Jadi Top Gainers

Galih mengatakan, target market usaha BMBL adalah siswa yang ingin masuk PTN dan orangtua dari siswa ingin anaknya lulus di PTN. BMBL mengkhususkan segmen kelas menengah atas dalam target usahanya. Menurut BPS (2021) jumlah orang tua dengan skala umur 40-59 tahun berjumlah 68.116 dengan sekitar 44 - 50 persen tergolong dalam kelas menengah ke atas.

Selain itu, jika dilihat kembali, sebanyak 134.015 orang masuk ke dalam kelas menengah yang saat ini merupakan salah satu golongan terbesar penggerak ekonomi di Indonesia dan 115.000.000 orang di Indonesia berpotensi naik ke kelas atas. Dengan demikian prospek usaha Bimbel Lavender masih terbuka sangat besar dengan menargetkan target market pada segmen orangtua siswa sebagai pelanggan Perseroan.

IHSG Ditutup Loyo di Level 7.107 Tetapi 5 Saham Berhasil Menguat Pesat

Sebagai informasi, perseroan menjalankan kegiatan usaha dengan mengkhususkan diri pada program persiapan ujian masuk PTN. Sistem belajarnya dilakukan dengan model supercamp. Siswa akan belajar dengan sistem menginap di Hotel selama kurang lebih 4-5 pekan.

Semua fasilitas dan kebutuhan belajar siswa disiapkan oleh Perseroan, termasuk untuk pendaftaran ujian hingga pengantaran siswa ke tempat ujian. Melalui program ini, Perseroan menyiapkan siswa dengan fasilitas paripurna untuk membantu meluluskan siswa masuk PTN. Melalui program ini, tingkat kelulusan siswa rata-rata konsisten mencapai 89 persen.

Alamtri Resources (ADRO) Guyur Dividen Interim US$200 Juta, Simak Jadwalnya!

Tingkat kelulusan yang tinggi disertai dengan program belajar dan fasilitas yang maksimal, menyebabkan pertumbuhan Bimbel Perseroan semakin cepat dengan peningkatan pendapatan yang signifikan dan jumlah murid yang terus bertambah.

Lavender Bina Cendikia.

Photo :
  • Dokumentasi Lavender Bina Cendikia.

Pendapatan Perseroan per 31 Mei 2022 adalah sebesar Rp8.757.616.059. Di mana terdapat kenaikan sebesar 136,91 persen bila dibandingkan dengan per 31 Mei 2021 yaitu sebesar Rp3.696.633.333. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya program baru dari Perseroan yaitu program kelas khusus kedokteran dengan harga lebih tinggi.

Perseroan berhasil membukukan lonjakan laba bersih tahun berjalan per Mei 2022 sebesar Rp4.019.719.748 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu per Mei 2021 yang sebesar Rp2.308.795.473. Sedangkan laba bersih tahun berjalan per Desember 2021 sebesar Rp2.129.374.939 dibandingkan per Desember 2020 yang sebesar Rp1.945.703.911.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya