Implementasi ESG di Kemang Village: 99 Persen Kebutuhan Air Terpenuhi Mandiri

Mall Lippo Kemang.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Bisnis – Konsep sustainability township diimplementasikan di kawasan Kemang Village, Jakarta Selatan. Salah satu yang dikelola dengan prinsip environmental, social, and governance (ESG) adalah pengelolaan air.

PAM Jaya Akan Naikkan Tarif Air Mulai Januari 2025, Berikut Penjelasan dan Rinciannya

Kawasan seluas 15,5 hektare tersebut kini bisa memenuhi 99 persen kebutuhan air secara mandiri.

Group Chief Executive OfficerPT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) John Riady mengatakan, pihaknya berupaya menerapkan prinsip ESG di seluruh lini bisnisnya. Terlebih dalam pembangunan perkotaan yang menerapkan konsep sustainability township.

Mengenal Manfaat Spiritual di Balik Air Bersih dan Murni

"Salah satu wujud nyata dalam penerapan prinsip ESG yang nyata dan signifikan adalah pengelolaan air di wilayah yang dibangun oleh LPKR seperti di Kemang Village," kata John dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa 20 Desember 2022.

CEO Lippo Karawaci, John Riady.

Photo :
  • VIVA/Fikri
Mandiri Institute Insight: Perkuat Ekosistem Keuangan Berkelanjutan di Indonesia

Dijelaskan bahwa di bagian bawah Kemang Village terdapat kolam retensi dengan kapasitas 100.000 m3 (meter kubik) dan berfungsi untuk mengumpulkan air hujan dan air limpasan dari area sekitar Kemang. 

Kolam retensi ini memiliki peran penting untuk mencegah banjir dan juga berfungsi sebagai sumber air dalam pengembangan yang terintegrasi. 

Selain itu, instalasi pengolahan air di Kemang Village juga memproses dan memproduksi air minum. Sedangkan instalasi pengolahan air limbah akan mengelola air limpasan untuk memproduksi air yang tidak dapat diminum untuk digunakan kembali.

John juga menyampaikan bahwa Kemang Village adalah contoh utama bagaimana sirkulasi air dapat dicapai melalui daur ulang dan pengelolaan air yang bertanggung jawab.

Saat ini, 99 persen kebutuhan air di Kemang Village didapatkan dari sumber air alternatif, yang mana 63 persen berasal dari pengumpulan air hujan dan air limpasan dari kolam retensi, dan 36 persen dari hasil pengolahan air limbah. 

"Jadi, hanya 1 persen pasokan air berasal dari sumber air kota," katanya.

Kawasan Kemang Village telah secara signifikan meningkatkan efisiensi daur ulang air limbahnya dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2021, Kemang Village telah mengolah 99 persen air limbahnya (hanya 1 persen air limbah yang dibuang). "Naik dari 68 persen di tahun 2019," katanya.

John menambahkan, dari sudut pandang operasional, pengelolaan energi dan sumber daya air yang efisien juga memungkinkan LPKR untuk membukukan penghematan biaya yang signifikan di tahun 2021. Terutama melalui berbagai inisiatif dalam meningkatkan aset seperti meningkatkan sistem bangunan lama dan kemampuan daur ulang air hujan dan air limbah. 

"Kami dapat lebih baik lagi meningkatkan efisiensi sumber daya kami, dan melibatkan pelanggan dan mitra usaha kami untuk berpartisipasi dalam upaya tersebut," tegas John.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya