Rupiah Menguat Rp 15.586 per Dolar AS, Simak Analisisnya

Uang kertas rupiah dan dolar AS
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Selasa pagi, 20 Desember 2022. Terpantau pukul 09.12 WIB rupiah menguat sebesar 10 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp 15.586 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.596 per dolar AS.

Rupiah Menguat Dipicu Besarnya Peluang Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.621 per dolar AS.

Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan ditutup menguat hari ini. Namun, saat ini resesi global masih menjadi kekhawatiran bagi semua negara, tak terkecuali Indonesia.

Rupiah Menguat, Kesepakatan Genjatan Senjata Israel-Hisbullah Jadi Sorotan

Baca juga: AP II Target Kenaikan 1,38 Juta Penumpang di Bandara Soetta Selama Libur Nataru

"Perekonomian yang tumbuh lebih cepat, didukung oleh pembukaan kembali aktivitas pasca pandemi yang stabil. Kondisi itu terus mendorong kegiatan ekonomi domestik dan ekspor komoditas yang tetap kuat," kata Ibrahim dalam risetnya, Selasa 20 Desember 2022.

Rupiah Melemah Lagi ke Level Rp 15.932 per dolar AS

Meskipun jelas Ibrahim, laju akan melambat karena diakibatkan oleh harga komoditas global yang diperkirakan akan menurun ke depan di tengah meningkatnya ketidakpastian. Sehingga diproyeksikan bahwa ekonomi Indonesia akan menghadapi tantangan ketidakpastian global.

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Presiden Jokowi sebagai kepala pemerintahan menegaskan bahwa memasuki pergantian tahun tinggal menghitung hari yang turut mengartikan bahwa tantangan krisis dan pandemi masih harus dihadapi Indonesia pada 2023, khususnya ancaman resesi global," jelasnya.

Menurutnya, dunia sekarang masih dihantui oleh pandemi COVID-19. Di mana COVID-19 di China terus menyebar, dihantui ketidakpastian ekonomi global, situasi geopolitik yang bisa memicu krisis keuangan, krisis energi, krisis pangan dan berdampak terhadap resesi global.

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat terbatas di rentang Rp 15.580-Rp 15.640," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya