Hadapi Ancaman Resesi 2023, BNI Ungkap Strategi Terus Tumbuh Positif
- BNI
VIVA Bisnis – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memastikan untuk terus menggenjot kinerjanya di tahun 2023 mendatang. Meskipun, banyak prediksi yang menyebut bahwa tahun 2023 akan terjadi resesi global, dan menjadi tahun yang menantang bagi perekonomian dunia.
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar menegaskan, pada tahun 2023 BNI akan terus fokus ke segmen consumer, korporasi, serta UMKM, terutama yang berorientasi ekspor untuk menjadi engine atau mesin pertumbuhan BNI.
"Kami mau membantu UMKM untuk go global, bantu mereka supaya bisa ekspor, sehingga dapat meningkatkan kapabilitas usaha sekaligus profitabilitas buat mereka," kata Royke dalam keterangannya, Senin 19 Desember 2022.
Dia menambahkan, BNI sangat optimistis untuk bisa terus tumbuh positif pada tahun 2023 mendatang, tentunya dengan terus mendorong transformasi.
Menurutnya, ekonomi di dalam negeri tetap harus memiliki banyak kegiatan, agar memiliki efek multiplier pada pertumbuhan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian tahun depan.
Royke menegaskan, perbankan sebagai intermediasi tidak boleh menargetkan pertumbuhan kinerja stagnan atau bahkan takut. Pasalnya, hal tersebut akan mendorong penurunan transaksi, sehingga membuat ekonomi semakin terpuruk.
"Maka dari itu, kami fokus dengan transformasi. Kami berharap kami dapat menjadi suatu bank yang lebih kompetitif dengan digitalisasi, tidak hanya di sisi produk tapi juga proses bisnis dan operating cost yang terkendali," ujar Royke.
Terlebih, lanjut Royke, tahun lalu BNI telah berhasil menambah modal, sehingga membuat level modal menjadi sangat cukup kuat. Terutama untuk menyerap risiko maupun ekspansi, dalam menjawab berbagai peluang dan tantangan di tahun 2023 mendatang.
"Kami juga memiliki level likuiditas yang sangat ample, dan sejauh ini sangat bisa dikelola dengan baik. Ke depannya kami berharap juga banyak peluang yang dapat kami garap, baik organik maupun anorganik," ujarnya.