Agung Podomoro Ungkap Potensi Kenaikan Sewa Villa dan Resort di Puncak Bogor

Maket proyek rumah tapak Agung Podomoro Land. (ilustrasi)
Sumber :
  • Agung Podomoro Land

VIVA Bisnis – PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) resmi melakukan proses serah terima proyek villa dan resort di kawasan puncak Bogor kepada konsumen. Kali ini adalah untuk klaster Everest yang diserahterimakan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Genjot Inovasi Bagi Konsumen, Unilever Indonesia Fokus 3 Hal Ini

Marketing Director Agung Podomoro Agung Wirajaya mengatakan, penyelesaian proyek properti dan serah terima unit tepat waktu merupakan prinsip perusahaan yang diimplementasikan di seluruh unit bisnis.

“Kami memegang komitmen teguh untuk senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proyek properti dan produk Agung Podomoro,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin, 19 Desember 2022.

Tolak PPN Naik Jadi 12 Persen, YLKI Beberkan Ketidakadilan dalam Pemungutan Pajak

Ia menjelaskan, minat konsumen terhadap produk properti Agung Podomoro sangat tinggi, dan ini yang menstimulus perusahaan untuk terus mempercepat pembangunan properti.

“Antusiasme masyarakat terhadap produk-produk yang kami kembangkan dan baru diluncurkan sangat luar biasa sehingga merupakan kewajiban kami untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen,” ujarnya.

Waspada Penipuan Villa di Puncak Bogor, Korban Transfer Ternyata Alamat Palsu

Kenaikan Sewa 8-10% per tahun

Secara investasi jangka panjang, lanjut Vimala Hills menguntungkan karena villa tidak hanya dijadikan hunian, tetapi juga dapat disewakan. Apalagi di Vimala Hills rata-rata kenaikan nilai sewa villa sebesar 8-10 persen per tahun dengan kenaikan nilai aset properti berkisar antara 15-20 persen setiap tahunnya. 

“Serah terima Klaster Everest di Vimala Hills dapat memberikan pengalaman terbaik kepada penghuninya terutama dalam memilih produk properti yang unggul dan berkualitas,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, optimisme Agung Podomoro dalam mempercepat pembangunan dan pengembangan kawasan properti didukung dengan tingginya permintaan konsumen dan meningkatnya harga properti residensial dan permintaan properti komersial.

Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia menunjukkan bahwa Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan III 2022 tercatat sebesar 1,94 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal yang sama diperkirakan terjadi pada kuartal-IV 2022. 

Selain itu dari sisi penjualan, pertumbuhan penjualan properti residensial di pasar primer pada triwulan III 2022 tetap kuat yang tumbuh sebesar 13,58 persen (yoy) pada triwulan III 2022. Sementara itu Indeks Permintaan Properti Komersial untuk kategori sewa pada triwulan III 2022 juga tumbuh sebesar 16,19 persen (yoy).

Terjual 95 Persen

Sementara itu, Marketing Manager Vimala Hills Ferdynand Sadrach menjelaskan peningkatan minat konsumen terhadap Vimala Hills meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan fisik dan mental. 

“Vimala Hills justru makin tinggi peminat saat Indonesia dilanda krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19, Klaster Everest misalnya kini terjual 95 persen dari total 53 unit, yang mengindikasikan minat tinggi masyarakat terhadap produk properti dengan nuansa resort dan menyatu dengan alam,” jelas Ferdynand.

Agung Podomoro Land lakukan serah terima proyek villa dan resort di Bogor.

Photo :
  • Dok. APLN

Ferdynand menuturkan, sebagian besar dari pemilik properti di Vimala Hills merupakan masyarakat yang mendambakan kehidupan yang nyaman dan menyatu dengan alam. “Vimala Hills, khususnya Klaster Everest, dikembangkan sebagai villa yang dapat digunakan sebagai tempat untuk beristirahat dengan nyaman karena berada dekat dengan alam yakni dikelilingi pegunungan dengan udara bersih dan sehat,” ujarnya. 

Harga Rp 3 Miliar

Konsumen dapat memiliki properti di Kluster Everest dengan harga mulai dari Rp 3 miliar. Klaster Everest Vimala Hills disebut merupakan penyempurna dari pembangunan klaster-klaster sebelumnya dengan konsep yang lebih baru dari sisi desain dan fasilitas.

“Kami pasti beradaptasi dengan kebutuhan zaman sehingga melahirkan inovasi yang baru, salah satunya adalah pengembangan Klaster Everest ini,” katanya. 

Ferdynand mengatakan bahwa klaster Everest merupakan villa yang didesain dengan ruang yang lebih lega yakni dua lantai dan tiga kamar tidur. Villa ini juga memiliki area dapur yang luas, ruang tamu, serta garasi untuk dua mobil.

Mendag Budi Santoso.

SPBU di Sleman Diduga Manipulasi Pompa, Mendag: Kerugian Masyarakat Rp 1,4 Miliar Per Tahun

Menteri Perdagangan Budi Santoso meninjau langsung Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)  44.555.08 di Jalan Kaliurang KM 10, Sleman yang diduga curang.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024