Neraca Perdagangan RI November 2022 Diprediksi Kembali Surplus, Ini Penopangnya

Ilustrasi Ekspor-Impor
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Bisnis – Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan, neraca perdagangan RI pada November 2022 surplus sebesar US$5,18 miliar. Pengumuman neraca perdagangan itu akan disampaikan besok, 15 Desember 2022 oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Kemendag Rilis Aturan Baru soal Perdagangan Antarpulau, Pelaku Usaha Diwajibkan Lakukan Ini

Josua mengatakan, surplusnya neraca perdagangan November itu berasal dari kinerja impor yang diprediksi tumbuh sebesar 3,65 persen year on year (yoy).

"November 2022 diperkirakan tercatat surplus US$5,18 miliar dengan kinerja ekspor diperkirakan berkisar 10,37 persen yoy, sementara impor diperkirakan tumbuh 3,65 persen yoy," ujar Josua saat dihubungi VIVA, Rabu 14 Desember 2022.

Miris, Gunung Suci Umat Buddha di Tiongkok Diubah Jadi Destinasi Wisata Komersial

Kenaikan Harga Komoditas Ekspor

Ilustrasi Ekspor Impor/Jasa Logistik.

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa
Anti Mainstream! Objek Wisata Ini Berada di ketinggian 5.000 Kaki, Pecinta Petualangan Wajib Coba

Josua menjelaskan, dari sisi ekspor kinerja bulan November ditopang oleh kenaikan harga komoditas ekspor. Di antaranya, Crude palm Oil (CPO) dengan kenaikan rata-rata sebesar 9,38 persen month to month (mtm), meskipun harga komoditas ekspor lainnya seperti batu bara tercatat turun sekitar 10,73 persen mtm.

Namun dari sisi volume ekspor, menurut Josua, akan cenderung meningkat terbatas. Hal itu terindikasi dari peningkatan aktivitas manufaktur dari mitra dagang utama Indonesia seperti Kawasan Eropa, Tiongkok, India dan Korea.

"Potensi peningkatan ekspor Indonesia ke Tiongkok juga terindikasi dari data bea cukai Tiongkok yang mengindikasikan impor Tiongkok dari Indonesia yang meningkat," jelasnya.

Adapun untuk impor, Josua memperkirakan, pertumbuhan akan ditopang oleh impor non-migas. Sebab aktivitas manufaktur domestik masih tercatat dalam fase yang ekspansif.

"Sementara impor migas cenderung menurun terbatas terindikasi dari rata-rata harga minyak mentah global yang turun sepanjang bulan November," ujarnya.

Sedangkan, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memperkirakan surplus neraca perdagangan RI November 2022 sebesar US$4 miliar hingga US$4,2 miliar.

"Dugaan kita di US$4-US$4,2 miliar. Didorong kenaikan impor seiring akhir tahun," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya