Dorong UMKM di Kalbar, Erick Thohir: Jangan Hanya Berkembang di Dalam Negeri tapi Mendunia
- Dok. Kementerian BUMN
VIVA Bisnis – Kementerian BUMN berkolaborasi dengan berbagai kementerian/lembaga (K/L), BUMN, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, serta pihak swasta yang memfasilitasi UMKM menggelar rangkaian kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) 2022.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, melalui perhelatan ini, Kementerian BUMN mengemban amanah sebagai movement manager Gernas BBI demi mendorong agar para pelaku UMKM di Kalimantan Barat bisa naik kelas.
"Rangkaian kegiatan yang dimulai sejak September tahun 2022 telah berjalan baik, dan dapat mendorong munculnya produk-produk daerah setempat yang makin memperkaya kreasi anak bangsa," kata Erick dikutip dalam keterangan tertulis, Sabtu 10 Desember 2022.
Ilustrasi UMKM go digital.
- The Financial Express
Erick menegaskan, pihaknya berupaya untuk mendorong UMKM lokal supaya terus meningkatkan kapasitas mereka.
"Sehingga tidak hanya berkembang di dalam negeri, tapi juga mendunia," ujarnya.
Lebih lanjut, Erick Thohir juga memastikan bahwa Kementerian BUMN dan BUMN akan terus hadir dan berupaya menumbuhkembangkan sektor UMKM di Indonesia. Bahkan, selama tiga bulan terakhir ini Kementerian BUMN telah menyelenggarakan sejumlah kegiatan, yang ditujukan untuk mendorong kemajuan UMKM.
Misalnya melalui pelatihan dan pendampingan bagi UMKM terkait prosedur ekspor, serta perluasan akses pemasaran produk secara luring/daring di beberapa lokasi strategis maupun melalui virtual expo paviliun Gernas BBI.
"Serta melalui business matching antara BUMN dan para pelaku UMKM Kalimantan Barat ini misalnya," kata Erick.
Dengan peran UMKM sebagai tulang punggung perekonomian, lanjut Erick, sudah sejatinya seluruh masyarakat Indonesia perlu dukung dan mendorong bersama-sama berbagai upaya peningkatan kapasitas UMKM di Tanah Air.
"Termasuk dalam berbagai bentuk program keberpihakan. Hal ini sebagai salah satu ikhtiar dalam membumikan produk lokal di Indonesia," ujarnya.
Tantangan Buat UMKM! Konsumen Indonesia Belum Bisa Bedakan Produk Lokal dan China
Hasil riset Mad temukan 6 dari 10 konsumen Indonesia belum dapat membedakan produk lokal dengan produk impor dari China.
