70 Persen Inflasi dari Pangan, BI Ajak Masyarakat Tanam Cabai

Petani memanen cabai merah di kawasan lahan pertanian Sumur Welut di Surabaya. (Ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA Bisnis – Pangan hingga saat ini masih menjadi kontributor atau penyumbang inflasi tertinggi bagi Indonesia. Tercatat, 70 persen inflasi disumbang oleh pangan seperti cabai hingga telur.

Bursa Asia Meriah, Kebahagiaan Investor atas Data Inflasi Jepang Jadi Pendorong

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti pun meminta masyarakat untuk melakukan penanaman cabai di pekarangan rumah sebagai bagian dari upaya menekan inflasi nasional.

"Masalah pangan itu menyumbangkan sekitar 70 persen ke inflasi, padahal kalau kita lihat masalah pangannya cabai, bawang merah, telur itu makanan yang dari dulu kita makan sehari-hari. Tapi kok kita enggak belajar dari pengalaman itu," kata Destry dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Bali Nusra, Jumat, 9 Desember 2022.

Bank Indonesia Ungkap 7.500 Rekening Bank yang Terkait Judi Online Telah Dibekukan

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

Destry menuturkan, dengan masyarakat melakukan penanaman cabai di rumah, hal itu akan mengurangi permintaan cabai di pasaran. Dengan itu, maka inflasi pada komoditas pangan tidak meningkat.

Bulog Kini Langsung Diawasi Prabowo, Zulhas: Enggak Bisa Komersial Lagi

"Bayangkan kalau semua keluarga melakukan hal yang sama. Tadi kita lihat betapa mudahnya, tinggal tambah pupuk aja," jelasnya.

Destry mengingatkan pada Juli 2022 lalu, inflasi pada volatile food atau kelompok makanan tercatat mencapai angka tertinggi 11,47 persen.

"Pada saat itu Presiden langsung mengadakan rapat dan kita semua diundang saya mewakili Gubernur, arahan beliau jelas sekali. Kita tidak bisa bermain-main dengan inflasi ini," jelasnya.

Dia membeberkan, inflasi dari sisi ekonomi merupakan sebuah penyakit yang selalu dihindari. "Kenapa? karena inflasi menyebabkan harga naik. Kalau harga naik, pendapatan kita tidak naik, akhirnya daya beli dari pendapatan kita berkurang," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya