Sri Mulyani Masuk ke Daftar 100 Wanita Berpengaruh Dunia
- M Yudha P / VIVA.co.id
VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masuk ke dalam daftar The World's 100 Most Powerful Women 2022 versi Forbes. Dalam hal ini Menkeu menempati posisi ke 47 wanita berpengaruh di dunia.
Forbes dalam menyusun daftar tersebut, menerapkan empat metrik sebagai penilaian, diantaranya kekayaan, media, dampak, dan lingkup pengaruh. Di mana itu mewakili enam kategori yaitu bisnis, teknologi, keuangan, media dan hiburan, politik dan kebijakan, serta filantropi.
“Wanita terkuat saat ini memimpin di panggung dunia di setiap industri dan bidang pengaruh,” kata Wakil Presiden Eksekutif Forbes Moira Forbes dikutip, Kamis 8 Desember 2022.
Baca juga: Brasil Sukses ke Perempatfinal, Segini Kekayaan Neymar hingga Barang Mewahnya
Adapun pada daftar tahun ini melihat lebih banyak wanita dari sebelumnya memimpin pasar keuangan dunia. Hal itu karena meningkatnya inflasi dan meningkatnya ancaman resesi global.
“Dalam satu tahun yang ditandai dengan ketidakpastian dan volatilitas, kekuatan perempuan dimanfaatkan di luar kekuatan ekonomi dan politik untuk berubah industri dan memecahkan masalah masyarakat yang paling mendesak.”
Forbes juga menyoroti wanita yang memimpin lembaga keuangan paling berpengaruh Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva Kristalina yang menempati ranking ke-12, serta Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen yang menempati ranking ke-33.
Menteri Keuangan Sri Mulyani.
- istimewa
Sri Mulyani dikenal sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia pada 2010-2015 sebelum menjadi Menteri Keuangan pada era Presiden Jokowi.
Sebagai menteri keuangan, dia meningkatkan penerimaan negara melalui reformasi pajak yang akan memperluas layanan e-filing dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
Menurut Forbes Sri Mulyani pada tahun lalu menerima penghargaan prestisius Best Minister di World Government Summit atas upayanya melaksanakan reformasi.
Proyek Infrastruktur Disetop Sementara, Menteri PU: Anggarannya Ditahan Bu Menkeu
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menjelaskan rencana Pemerintah yang bakal menghentikan sementara pembangunan proyek-proyek infrastruktur besar.
