BI Optimistis Integrasi Sistem Pembayaran Digital di ASEAN Bisa Terus Diperluas

QRIS
Sumber :
  • BI.go.id

VIVA Bisnis – Bank Indonesia (BI) telah memulai langkah kerja sama bilateral dalam hal sistem pembayaran digital bersama sejumlah negara ASEAN. Saat ini, yang sudah mulai berjalan adalah dengan negara Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.

Tampang Ahan, Buronan Judi Online W88 Jaringan Filipina yang Perputaran Duitnya Rp1 Triliun

Bahkan, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta meyakini kerja sama semacam itu ke depannya akan semakin diperluas menjadi kerja sama multilateral antarnegara di kawasan ASEAN.

"Nanti setelah terjalin kerja sama bilateral, kita juga akan menjalin kerja sama secara multilateral," kata Filianingsih dalam telekonferensi, Jumat 2 Desember 2022.

Wamendagri Bima Arya: Validitas Data Dukcapil Kunci Sukses Indonesia Emas 2045

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta.

Photo :
  • istimewa

Dia pun menegaskan bahwa upaya menyinergikan sistem pembayaran antarnegara ini, bukanlah wacana kosong semata. "Ini bukan omong-omongan saja, karena saat ini (sistem pembayaran digital) kita sudah mau tersambung dengan Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina," ujarnya 

Selain Mary Jane, Menkum Sebut Kasus Bali Nine Juga Minta Pengalihan Penahanan

Melalui upaya kerja sama yang ke depannya akan terus dijalin semakin meluas ini, Filianingsih yakin bahwa suatu saat nanti akan tercipta konektivitas sistem pembayaran antarnegara di kawasan ASEAN.

Bahkan, model kerja sama dan sinergitas sistem pembayaran digital semacam ini, nantinya juga akan merambah dan menjadi model bagi negara-negara lain yang hendak melakukannya di belahan dunia manapun. Karenanya, dia pun berharap bahwa konsep serupa bisa terus dikembangkan, melalui implementasi di negara-negara yang benar-benar mau mengembangkannya.

Apalagi, lanjut Filianingsih, cakupan kerja samanya pun masih cukup luas, karena bisa meliputi sejumlah model sistem pembayaran seperti misalnya QR cross border, instant payment, fast payment, RTGS, dan local currency settlement.

"Proyek ini riil, nyata, dan bisa langsung diimplementasi. Tidak cuma jadi omongan saja. Makanya kita berharap G20 India bisa meneruskan konsepnya. Sehingga untuk local currency settlement, kita bisa pakai (sistem) itu dan tidak perlu lagi pakai dolar AS," ujarnya.

Diketahui sebelumnya Gubernur BI, Perry Warjiyo, pernah mengatakan bahwa peluncuran sistem pembayaran digital terintegrasi antara lima negara ASEAN, yakni Filipina, Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Thailand, maka transaksi antarmasyarakat di lima negara itu nantinya akan semakin mudah.

Terobosan ini menurut Perry adalah sebuah dobrakan terbaru bagi negara-negara yang ada di lingkup ASEAN. Sebab, apabila sebelumnya proses transaksi antarnegara dilakukan dengan rentang waktu 2-5 hari, maka saat ini hal itu bisa dilakukan secara real-time dalam 24 jam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya