Solok Selatan Dicanangkan Jadi Sentra Sorgum Nasional
- VIVA/Andri Mardiansyah (Padang)
VIVA Bisnis – Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Sumatra Barat dicanangkan menjadi sentra sorgum nasional. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi pun, Rabu 30 November 2022 berada di Solok Selatan untuk melihat sejauh mana kesiapan Pemerintah setempat menyukseskan wacana ini.
"Kedatangan ke Solok Selatan ini menjadi bukti bawa di Indonesia pemerintah tetap hadir dan memberikan seluruh daya dan upayanya untuk memajukan masyarakat," kata Wamentan, Harvick.
Ia menyebut, guna mewujudkan kepatuhan dan mendukung program ketahanan pangan, pakan, dan energi nasional, Kabupaten Solok Selatan sudah mulai melakukan penanaman sorgum. Di tahap awal ini, pemerintah mengajak masyarakat mempersiapkan lahan seluas 566 hektare untuk ditanami sorgum.
"Kalau pemerintah terus berinovasi, bergerak terus, masyarakat harusnya menyambut baik dan proaktif. Kami di Kementan terus melakukan pengembangan, varietas alternatif seperti di sini bukan untuk substitusi. Seperti sorgum, porang, singkong, ini khasanah. Ini alternatif produk," ujar Harvick.
Terpisah, Bupati Solok Selatan H. Khairunas mengatakan, adanya pencanangan kabupaten yang dipimpinnya menjadi sentra sorgum dinilai akan dapat meningkatkan kesejahteraan penduduknya.
"Ini berkah untuk masyarakat Solok Selatan. Program ketahanan pangan tersebut menjadikan Solok Selatan sebagai cikal sentra sorgum nasional sehingga pasokan sorgum di Sumatera Barat dan nasional bisa terpenuhi. Hasilnya akan terlihat dari taraf perekonomian masyarakat," kata Khairunas.
Khairunas bilang, kegiatan pencanangan program Solok Selatan menuju sentra sorgum nasional - Integrasi Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Ketahanan Pangan, Ketahanan Pakan, dan Ketahanan Energi ini terlaksana, hanya dalam satu bulan setelah pertemuan pertama dirinya dengan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.
Khairunas mengakui, sorgum memang masih terbilang baru didengar oleh masyarakat Solok Selatan. Namun pemerintah telah memastikan program tersebut telah terintegrasi langsung dengan pembeli siaganya atau offtaker dari hasil panen masyarakat.
"Setiap petani dan kelompok tani telah menandatangani kerja sama dengan PT Sorgum Indonesia Grup. Jadi, semuanya sudah melakukan penandatanganan sehingga sudah terjamin pasar dan harganya,"kata Bupati.
Di kesempatan yang sama, Ketua DPRD Solok Selatan Zigo Rolanda menjelaskan upaya pemerintah untuk menjadikan sentra sorgum ini menjadi berita gembira dan menumbuhkan harapan baru bagi masyarakat Solok Selatan untuk bisa menjadi lebih maju dan sejahtera.
"Solok Selatan terdiri dari 60 persen hutan dan lahan tidur. Lalu, sebagian besar pekerjaan penduduknya adalah bertani. Sehingga Solok Selatan dinilai menjanjikan dari segi apapun," kata Zigo.
Zigo mengungkapkan, berdasarkan data yang diterima pihaknya, dalam waktu kurang dari satu bulan sudah terdapat sebanyak 560 hektare lahan petani yang siap untuk ditanami sorgum.
"Antusiasmenya luar biasa. Untuk itu perlu diselaraskan antara program pemerintah dengan petani dan pengusaha," tutup Zigo Rolanda.