Dompet Digital Makin Populer, Apa yang Paling Banyak Digunakan?

Masyarakat Cashless (Sumber Foto: GoPay)
Sumber :

VIVA Bisnis – InsightAsia asia merilis riset bertajuk 'Consistency That Leads: E-Wallet Industry Outlook 2023'. Salah satu hasilnya adalah terkait penetrasi pembayaran dengan dompet digital oleh masyarakat Indonesia.

Sekjen OECD Temui Prabowo di Istana Jakarta

Layanan dompet digital GoPay jadi alat pembayaran yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Dalam riset tersebut disebutkan 71 persen pengguna dompet digital pernah menggunakan GoPay dan terus menggunakan sampai saat ini sebesar 58 persen.

Research Director InsightAsia, Olivia Samosir mengatakan, terdapat lima faktor pendorong utama yang memungkinkan sebuah brand dompet digital berhasil memimpin pasar. Yaitu aman digunakan dan memastikan saldo konsumen terlindungi, mudah sekaligus nyaman digunakan dalam bertransaksi, bebas limit penggunaan bulanan dan dapat digunakan untuk pembayaran kebutuhan sehari-hari secara maksimal.

Sosialisasi di Kalangan UMKM Harus Lebih Maksimal

“Kemampuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan inilah yang membuat sebuah brand dapat meraih kepercayaan tertinggi dari konsumen,” kata Olivia dalam keterangan resminya dikutip Rabu, 30 November 2022.

Kemampuan itu pun, lanjutnya, tidak bisa hanya dilakukan dalam periode singkat untuk memenangkan preferensi konsumen. Harus didukung oleh konsistensi kinerja yang baik, secara terus-menerus.

Cek Sekarang! Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 Siap Alami Perubahan

“Konsistensi dalam men-deliver atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan inilah yang pada akhirnya akan menciptakan consumer experience atau pengalaman konsumen yang menyenangkan dan membuat konsumen setia untuk terus menggunakan brand tersebut,” jelasnya.

Membayar Menggunakan Gopay

Photo :
  • U-Report

Olivia menambahkan, dari hasil riset ini menunjukkan bahwa dompet digital semakin menjadi metode pembayaran paling yang dipilih masyarakat digital Indonesia, dibanding metode pembayaran tunai dan transfer bank.

Namun untuk tetap menjadi pemain inti untuk bisa terus memimpin pasar, diperlukan konsistensi antar pemain di bidang ini. Pertama yaitu tidak sekadar menjadi pioneer delivering the service, tetapi perlu adanya investasi, inovasi, dan konsistensi (reliability). Lalu yang kedua, yaitu deliver atau menghadirkan yang memang dibutuhkan oleh konsumen. Dan yang ketiga yaitu terus menggali kebutuhan konsumen (inovasi).

InsightAsia melakukan riset ini dalam rangka menghadirkan gambaran utuh lanskap kepemimpinan pasar dompet elektronik di Indonesia pada momentum Bulan Fintech Nasional.

Hasil riset menunjukkan 71 persen responden aktif menggunakan dompet digital untuk berbagai macam transaksi keuangan mereka. Penggunaan dompet digital mengungguli metode pembayaran lainnya seperti uang tunai (49 persen), transfer bank (24 persen), QRIS (21 persen), Paylater (18 persen), kartu debit (17 persen) dan VA transfer (16 persen).

Setelah Gopay, posisi kedua brand dompet digital yang banyak digunakan adalah OVO dengan 70 persen responden pernah menggunakan, dan 53 persen menggunakan dalam tiga bulan terakhir. Posisi terakhir dalam tiga besar ini diisi oleh Dana, dengan 61 persen responden pernah menggunakan namun tidak termasuk dalam tiga besar kategori penggunaan dalam tiga bulan terakhir, serta ShopeePay yang digunakan oleh 51 persen responden dalam tiga bulan terakhir namun tidak masuk dalam  tiga besar kategori pernah digunakan.

Bayar Google Play pakai Gopay

Photo :

Sementara itu, Ekonomi Universitas Indonesia, Fitra Faisal mengatakan, keberhasilan GoPay menjadi dompet digital yang paling banyak digunakan publik dikarenakan GoPay berada dalam sebuah ekosistem GoTo, yang di dalamnya memberikan layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat digital saat ini. Dengan adanya sistem pembayaran berupa GoPay dalam ekosistem tersebut, maka semakin memudahkan pengguna dalam bertransaksi.

“Karena GoPay hadir di multiplatform yang bisa melakukan semuanya, sehingga dengan berada di ekosistem, maka dia punya kelebihan sendiri. Dan itu sangat membantu pengguna. Jadi kuncinya adalah staying relevant,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya