Presiden Tidak Menakut-nakuti soal Resesi Global 2023, Bahlil Jelaskan Maksudnya

Bahlil Lahadalia di Istana Kepresidenan Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc.

VIVA Bisnis – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bermaksud menakut-nakuti soal perkiraan resesi global pada 2023. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

Analisis Pengamat soal Penyebab Utama PDIP Usung Andika-Hendi Kalah di Jateng

Bahlil mengatakan, proyeksi tersebut memang sudah jamak terdengar dan relevan dengan situasi saat ini.

“Enggak dong. Yang bilang menakut-nakuti siapa. Orang sudah banyak ngomong di mana-mana kok. Yang bilang menakut-nakuti itu yang berbahaya dia,” kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 30 November 2022.

Pengamat Politik: Kekalahan PDIP di Pilkada Jateng Pengaruh Prabowo dan Jokowi

Presiden Jokowi usai menghadiri acara pertemuan tahunan BI 2022

Photo :
  • Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

Bahlil mengatakan, perkiraan yang disampaikan Presiden Jokowi itu dimaksudkan agar seluruh pihak bersiap dengan ancaman resesi dan pelemahan ekonomi yang terjadi di dunia pada 2023.

Ketua DPD RI Nilai Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 Harus Mendukung Program Pemerintah Pusat

Bahlil menjelaskan kondisi ekonomi saat ini dan tahun depan di dunia tidak terlepas dari rentetan berbagai dampak dari fenomena instabilitas ekonomi dan geopolitik dunia seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan China, kemudian pandemi COVID-19, hingga konflik militer Rusia dan Ukraina.

Indonesia, kata Bahlil, selama ini mampu menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi meski ada krisis global. Hal itu, kata dia, karena kepemimpinan Presiden Jokowi.

“Presiden Jokowi kepemimpinannya telah diakui dunia. Strong (kuat). Nah itu yang kita butuhkan. Hati-hati ya. Kalau ke depan tak bisa kita kelola, manage (kendalikan) persoalan global secara baik itu akan dampak ke dalam negeri,” kata Bahlil.

Dia juga menyerukan semua pihak agar menjaga stabilitas politik karena jika gaduh dapat berdampak ke stabilitas ekonomi.

“Dibuat adem jangan fitnahnya terlalu banyak, jangan kalau hal yang tidak terlalu dipersoalkan, jangan dipersoalkan berlebihan karena dunia ini dalam kondisi yang tidak stabil,” kata dia.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa ekonomi global diperkirakan resesi pada awal 2023 sehingga seluruh jajaran pemerintah tidak boleh hanya bekerja “normal” dan harus selalu peka terhadap krisis

“Tidak bisa kita kerja normal dalam keadaan yang tidak normal. Tahun depan, tahun 2023 ini akan jauh lebih sulit lagi untuk semua negara, dan diperkirakan awal tahun depan sudah masuk kepada resesi global,” kata Jokowi. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya