Inflasi Tahunan pada November 2022 Diramal 5,5 Persen, Simak Analisisnya

Ilustrasi pendorong inflasi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA Bisnis – Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) akan naik sebesar 0,17 persen secara bulanan atau month to month (mtm) pada November 2022. Hal itu diperkirakan Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman.

Bun Hati-hati! Ini Ciri Frozen Food yang Sudah Tak Layak Dikonsumsi

Namun secara tahunan, Faisal memperkirakan akan turun menjadi 5,5 persen akibat terjaganya pasokan makanan. Faisal mengatakan, tingkat inflasi itu lebih tinggi dibandingkan Oktober 2022 yang sebesar 0,11 persen mtm. Sedangkan inflasi tahunan diprediksi akan mereda.

"Secara tahunan, inflasi utama diperkirakan melemah menjadi 5,50 persen yoy pada November 2022 vs 5,71 persen yoy pada Oktober 2022," kata Faisal dalam keterangan, Selasa 29 November 2022.

First Time Mom Pasti Relate, Influencer Ini Share Pengalaman Bedain MPASI Anak Pertama dan Kedua

Ilustrasi rupiah

Photo :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

Untuk inflasi inti Faisal memprediksi, akan menguat menjadi 3,42 persen pada November 2022. Dibandingkan Oktober 2022 yang sebesar 3,31 persen.

Antusias Sambut Kedatangan Presiden Prabowo, Ibu-ibu KBRI Peru Siapkan Makanan Khas Indonesia

"Seiring dengan membaiknya mobilitas masyarakat di tengah pelonggaran PPKM. BPS akan mengumumkan realisasi inflasi 2022 November pada 1 Desember 2022," ujarnya.

Inflasi Akhir Tahun 2022 Diperkirakan 5,6%

Adapun dengan hal itu, Faisal berharap inflasi hingga akhir tahun 2022 akan lebih rendah. Sebab, pemerintah dinilai telah berhasil menjaga pasokan pangan dan mengendalikan harga di masyarakat.

"Perkiraan kami menunjukkan bahwa inflasi pada akhir tahun 2022 bisa berada di sekitar 5,6 persen, lebih rendah dari perkiraan kami sebesar 6,27 persen. Kami terus memperkirakan inflasi tahunan akan tetap tinggi setidaknya hingga 1H23, berada di sekitar 5 persen-6 persen," jelasnya.

Sementara itu, untuk inflasi akhir tahun 2023 Faisal memperkirakan akan ada di kisaran 3,6 persen hingga 4,02 persen secara yoy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya