Menteri Basuki: Realisasi Anggaran PUPR hingga 26 November 2022 Capai Rp 84,3 Triliun
- Dok. PUPR
VIVA Bisnis – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, melaporkan kepada Komisi V DPR RI perihal realisasi pagu anggaran Kementerian PUPR per 26 November 2022, yang mencapai sebesar Rp 84,3 triliun.
"Atau sebesar 69,4 persen dari total pagu Rp 121,40 triliun, dengan realisasi fisik sebesar 75 persen," kata Basuki, Selasa 29 November 2022.
Dia menegaskan, Kementerian PUPR akan terus melanjutkan program kerja melalui belanja infrastruktur PUPR, seperti pembangunan dan pemeliharaan bendungan, irigasi, jalan, jembatan, sanitasi, dan sistem air minum.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini 29 November 2022: Global Datar, Antam Kilaunya Masih Redup
Ada pula belanja infrastruktur berupa penataan kawasan, infrastruktur di kawasan strategis pariwisata, dan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam rangka meningkatkan daya saing sekaligus mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat Pandemi COVID-19.
Basuki mengatakan, untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19, pihaknya juga melanjutkan Program Padat Karya Tunai (PKT) berupa pembangunan infrastruktur, yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan.
Untuk Program Padat Karya Tunai tersebut, Basuki melaporkan bahwa realisasi keuangan saat ini sebesar Rp 12,97 triliun, atau 85,8 persen dari total pagu anggaran yang mencapai Rp 15,11 triliun. "Dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 661 ribu orang, atau 82,8 persen dari target 798 ribu orang," ujar Basuki.
Program Padat Karya Tunai dikhususkan untuk membangun infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana, yang tidak membutuhkan teknologi. Program ini bertujuan untuk mendistribusikan dana hingga ke desa, menjaga daya beli masyarakat, serta menyerap tenaga kerja.
Basuki mengatakan, Kementerian PUPR telah menetapkan rencana prognosis penyerapan Tahun Anggaran 2022, yakni sebesar 96,04 persen. Langkah-langkah yang diambil jelang pengakhiran Tahun Anggaran 2022, adalah mengalokasikan anggaran yang berpotensi tidak terserap untuk dialihkan.
"Antara lain untuk penanganan bencana, dan mengoptimalkan pemanfaatan anggaran untuk percepatan penyelesaian infrastruktur dengan progress tinggi yang akan selesai di akhir tahun 2022," ujarnya.