Ekonomi Sirkular Bisa Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Pekerjaan hingga 2030, Ini Penjelasannya
- LITE are specialists in LED lighting
VIVA Bisnis – Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, Bambang Brodjonegoro menegaskan, circular economy atau ekonomi sirkular adalah peluang bisnis masa depån. Bahkan, dari sistem ekonomi itu bisa tercipta dapat 4,4 juta lapangan kerja baru hingga tahun 2030.
Bambang Brodjonegoro, yang juga merupakan Chairman Board of Trustee National Center Sustainability Report (NCSR), dalam sambutannya di acara penganugerahan Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2022, menuturkan bahwa Transisi ke ekonomi sirkular, akan meningkatkan (produk Domestik Bruto) PDB Indonesia sebesar Rp 593 – 638 triliun atau setara dengan 2,3 – 2,5 persen PDB pada tahun 2030.
“Kami berharap ke depannya, korporasi dapat menciptakan circular economy karena ini adalah peluang bisnis saat ini. Circular economy tidak hanya sekedar program melalui kegiatan CSR atau charity, tetapi menjadi bagian dari model bisnis baru. Hal ini dapat mendorong 4,4 juta lapangan kerja baru hingga tahun 2030," ujar mantan Menteri Keuangan RI itu, dikutip dari keterangannya, Senin, 28 November 2022.
Ekonomi sirkular merupakan pendekatan sistem ekonomi melingkar, dengan memaksimalkan kegunaan dan nilai tambah dari suatu bahan mentah, komponen, dan produk. Sehingga mampu mereduksi jumlah bahan sisa yang tidak digunakan dan dibuang ke tempat pembuangan akhir.
"Dibutuhkan kerja sama yang baik antara pemerintah, perusahaan, masyarakat sipil, lembaga keuangan dan organisasi penelitian," ujarnya.
Seperti diketahui, ASRRAT 2022 diselenggarakan oleh National Center Sustainability Report (NCSR) dengan mengangkat tema utama ‘Pathway to Circular Economy’. Penghargaan yang telah berjalan selama 18 tahun ini, diikuti oleh 50 perusahaan lintas negara yaitu Indonesia, Filipina, Bangladesh, Australia dan Rusia. Penghargaan ini memiliki 4 peringkat pelaporan yaitu Platinum, Gold, Silver dan Bronze.
Penilaian dilakukan berdasarkan pada tingkat kepatuhan pelaporan keberlanjutan, terhadap standar pelaporan yang ada. ASRRAT 2022 melibatkan tim penilai independen dari 15 universitas di Indonesia dan satu penilai dari University of Essex UK.
Informasi mengenai keberlanjutan tidak hanya tertuang dalam laporan keberlanjutan yang berdiri sendiri, namun juga masuk dalam laporan keuangan tahunan atau annual report perusahaan. Selain itu, standar yang digunakan tidak hanya berdasarkan standar Global Reporting Initiative (GRI), tetapi juga standar dari organisasi lainnya seperti International Financial Reporting Standards (IFRS) Sustainability Disclosure Standard.
Pada perhelatan tersebut, PT Kideco Jaya Agung (Kideco) anak perusahaan PT Indika Energy Tbk (INDY), berhasil meraih peringkat Gold Rank kategori laporan keberlanjutan.
Chief Finance Officer Kideco, Togi Ottoman Bernard, menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus menyempurnakan pelaporan keberlanjutan, untuk disampaikan ke publik. Kata dia, salah satu yang menjadi fokus saat ini, adalah imolementasi dari Environmetal, Social and Governance (ESG) atau lingkungan, sosial dan Pemerintahan.
“Penghargaan ini menjadi semangat kami agar terus menyempurnakan pelaporan keberlanjutan yang kami susun untuk pengungkapan kepada publik. Saat ini dunia sedang dihadapkan dengan isu ESG, dan pelaporan ini adalah salah satu basis implementasi ESG kami kepada stakeholders, sejauh mana kami berkontribusi terhadap isu-isu pembangunan berkelanjutan dan melalui pelaporan ini semua dapat dipertanggung jawabkan," ujarnya.