J Trust Bank Pede Penuhi Modal Inti Minimum Rp 3 Triliun pada Desember 2022

Bank J Trust.
Sumber :
  • Dokumentasi J Trust Indonesia.

VIVA Bisnis – PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) optimistis bahwa dengan dukungan J Trust Co., Ltd. selaku pemegang saham pengendali, dapat memenuhi penambahan setoran modal guna pemenuhan modal inti minimum Rp3 triliun pada pertengahan Desember 2022.

Industri Kripto Bersiap Diatur OJK, Pelaku Usaha Tak Perlu Urus Ulang Perizinan

Setelah penambahan setoran modal tersebut, J Trust Bank akan mengajukan persetujuan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Agar dana setoran modal dapat diperhitungkan sebagai bagian dari komponen modal inti utama pada laporan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada Desember 2022.

Direktur Utama J Trust Bank Ritsuo Fukadai menyampaikan, J Trust Co., Ltd. telah melakukan penambahan setoran modal sebagai bagian dari komponen modal inti dalam perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum. Sehingga modal inti perseroan tercatat sebesar Rp 2,21 triliun pada 31 Desember 2021.

OJK Terbitkan Aturan Pedoman Kegiatan Usaha Bank Emas

Bank J Trust.

Photo :
  • Dokumentasi J Trust Indonesia.

“J Trust Bank berkomitmen untuk melakukan pemenuhan modal inti minimum Rp3 triliun pada Desember 2022,” ujar Ritsuo dikutip dari keterangannya, Kamis, 24 November 2022.

Disaksikan OJK, Privy Bersama AFTECH dan AFPI Sepakat Tingkatkan Keamanan Fintech Nasional

Selanjutnya di tahun 2022, secara bertahap J Trust Co., Ltd telah melakukan  penambahan setoran modal pada bulan Juli 2022 sebesar Rp 501,86 miliar dan bulan September 2022 sebesar Rp 117, 31 miliar. Sehingga per September 2022 modal inti Perseroan semakin kuat berada pada posisi Rp 2,76 triliun dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank menjadi 14,24 persen.

“Hal ini menjadi fokus dan perhatian utama kami,” tambahnya.

RUPS Tahunan J Trust Indonesia.

Photo :
  • Dokumentasi J Trust Indonesia.

Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan perseroan triwulan III September 2022, Perseroan meraih laba bersih sebesar Rp 85,06 miliar dibandingkan rugi bersih Rp 337,94 miliar pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Hal ini terutama didorong oleh pertumbuhan kredit bruto sebesar 75,79 persen menjadi Rp 17,61 triliun serta pertumbuhan simpanan nasabah sebesar 47,80% menjadi Rp 23,57 triliun pada posisi September 2022 dibandingkan Desember 2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya