Sri Mulyani Sebut Realisasi Belanja Negara Oktober Terserap 75,7 Persen
- VIVA/Anisa Aulia
VIVA Bisnis – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi belanja negara hingga akhir Oktober 2022 mencapai Rp 2.351,1 triliun atau baru terserap sebesar 75,7 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.
Adapun pemerintah dalam APBN 2022 menargetkan belanja negara sebesar Rp 3.106,4 triliun. Jumlah belanja itu meningkat dari bulan September 2022 yang baru terserap sebesar 61,6 persen atau Rp 1.913,9 triliun.
"Belanja negara sampai dengan akhir Oktober mencapai Rp 2.351,1 triliun atau kalau kita lihat di sini, ini adalah turning point dari APBN kita. Ini adalah 75,7 persen dari total belanja sudah ada dalam UU APBN," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Kamis 24 November 2022.
Baca juga: Menko Airlangga Dorong SKK MIgas Benahi Iklim Investasi di Sektor Hulu Migas
Ani begitu sapaan akrabnya merinci, untuk belanja negara tersebut terdiri dari beberapa komponen belanja yang diantaranya belanja kementerian lembaga (K/L) Rp 754,1 triliun. Dalam hal ini belanja sudah mencapai 79,7 persen dari total alokasi belanja K/L.
"Baik itu untuk belanja gaji maupun belanja-belanja barang, bantuan sosial. Maupun dari sisi belanja modal seperti peralatan mesin," jelasnya.
Selanjutnya, untuk belanja non non K/L sebesar Rp 917,7 triliun atau baru terserap 67,7 persen dari target APBN 2022. Dia mengatakan, belanja terbesar didominasi oleh subsidi energi.
"Dominasi sangat besar adalah subsidi dan kompensasi BBM serta listrik, ini adalah yang mendominasi shock absorber dari APBN kita. Sedangkan yang relatif prudent seperti pembayaran pensiun dan jaminan kesehatan itu relatif stabil," ujarnya.
Sementara itu, untuk Transfer ke Daerah (TKD) realisasinya sebesar Rp 679,23 triliun atau sudah terserap 84,4 persen dari total alokasi anggaran 2022. Sedangkan pembiayaan investasi sudah mencapai Rp 77,92 triliun.