Perbankan Ini Mulai Eksplorasi untuk Masuk ke Layanan Metaverse
- ELE Times
VIVA Bisnis – Direktur Information Technology PT Bank Mandiri, Tbk (Persero) Timothy Utama mengatakan, dalam membantu mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Bank Mandiri kini tengah melakukan eksplorasi lanjutan terkait potensi layanan perbankan di metaverse.
Timothy mengatakan, dunia saat ini sedang memasuki babak baru dengan hadirnya Web 3.0. Adapun Web3 merupakan visi masa depan internet dengan istilah lain Web 3.0 yang terdesentralisasi dibangun di atas sistem blockchain.
"Konsep metaverse sebenarnya sudah lama hadir, terutama dalam industri perfilman dan game. Melihat keberhasilan dan inovasi beberapa perusahaan tersebut, Bank Mandiri menyadari banyaknya peluang yang dapat dimanfaatkan," kata Timothy dalam keterangan, Kamis 24 November 2022.
Baca juga: Apindo Usulkan Kenaikan UMP 2023 Sebesar 2,62 Persen, Buruh: Serakah!
Menurutnya, saat ini Bank Mandiri mulai mencoba melakukan eksplorasi lebih lanjut terkait potensi layanan perbankan di metaverse. Hal itu untuk membantu mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia sesuai dengan visi pemerintah.
“Konsep metaverse yang merupakan paralel universe dari dunia nyata, di mana nantinya kita tidak hanya dapat menghadirkan layanan perbankan seperti di dunia nyata saat ini. Namun juga menghadirkan inovasi-inovasi yang belum ada, atau beyond banking,” jelasnya.
Sementara itu Head of IT Architecture & Strategy Division Bank BNI Ari Pratiwi mengungkapkan bahwa tantangan dalam digitalisasi adalah integrasi data. Selaku bank yang melayani UMKM, BNI meluncurkan berbagai layanan. Salah satunya layanan digital bernama Xpora.
"Tantangan utama dalam digitalisasi antara lain adalah integrasi data. Kami harus tahu profile data di lokal, UMKM mana yang bisa kami tawarkan untuk dibantu dan UMKM mana yang siap untuk go global. Ini masih menjadi tantangan terbesar," jelasnya.
Sedangkan, AVP, Head of AI BRI Andika Rahman mengatakan, perseroan dalam hal ini menyebut baik. Sebab, saat ini Bank BRI masih melakukan research dalam rangka menyongsong metaverse.
"Kami sadar bahwa saat ini belum bisa semua full digital karena banyak nasabah yang berada di pelosok. Sehingga bank konvensional yakni nasabah datang ke bank tetap ada," jelasnya.
Meski demikian jelasnya, berbagai layanan juga sudah disiapkan yang arahnya ke digital. Di mana itu dilakukan dengan menyesuaikan perkembangan zaman.