Kemenparekraf Tegaskan Desa Wisata Bisa Berkembang Tergantung Hal Ini

Danau Toba di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Sumber :
  • VIVA/Anugrah Andriansyah

VIVA Bisnis – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menegaskan pentingnya kolaborasi antardesa wisata. Dengan komunitas bisnis maupun pemerintah hingga perangkat desa beserta warga dalam pengembangan desa wisata.

Anindya Bakrie Ungkap RI Dorong Investasi Asing yang Menciptakan Lapangan Kerja

Hal itu disampaikan dalam pelatihan Pengembangan Kewirausahaan Desa Wisata. Kegiatan itu digelar sekaligus di dua Destinasi Prioritas Pariwisata (DPP) secara bersamaan pada 20-25 November 2022. 

Pelatihan bagi pelaku pariwisata desa wisata sekitar kawasan DPP Danau Toba, bertempat di Kabupaten Karo melibatkan peserta dari Kabupaten Samosir, dan Simalungun. Sementara untuk Kawasan DPP Bromo-Tengger-Semeru dilaksanakan di Pasuruan, dengan peserta yang berasal dari Kabupaten Pasuruan, Malang, Probolinggo, dan Lumajang.

Integrasi Teknologi dan Pendidikan untuk Mendongkrak Kualitas SDM

Pelatihan Sadar Wisata 5.0, diperuntukkan bagi para pelaku pariwisata, meliputi 3 paket materi. Yakni Paket A dan B yang telah terselenggara sebelumnya, serta Paket C tentang Kewisausahaan Desa Wisata.

Desa wisata di Kampung Patimburak dan Kampung Ugar, Distrik Kokas, Fakfak.

Photo :
  • Istimewa
Inspiratif, Ini Cara Ricky Harun dan Wendi Abdillah Bantu UMKM

Saat membuka secara langsung pelatihan tentang kewirausahaan di Kabupaten Karo, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata, Florida Pardosi juga menekankan pentingnya kolaborasi, kerja sama, dan komunikasi, termasuk mempererat jejaring antar desa wisata demi kemajuan bersama. 

“Kepemimpinan kepala desa pengaruhnya sangat besar untuk keberlangsungan perkembangan desanya,” ucap Florida dikutip dari keterangannya, Senin, 21 November 2022.

Kepala Dinas Pariwisata Samosir, Tety Naibaho dalam waktu yang sama, mengatakan, ssebuah desa wisata dapat berkembang bila kepala desa dan warganya sudah memiliki tourism mind dan bergandengan tangan membangun desanya.

Ia pun menyampaikan pesan kepada peserta untuk mendorong keterlibatan kepala desa, perangkat desa, serta seluruh warga. Karena membangun desa wisata harus dilakukan bersama seluruh pihak bukan hanya petugas Pokdarwis atau BUMDES saja.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini Mohamad Paham mengatakan, melalui pelatihan Paket C tersebut, peserta akan belajar menjadi wirausaha yang andal melalui empat materi pembelajaran. 

“Manajemen SDM, digital marketing, digital keuangan, dan business planning adalah empat materi yang akan disampaikan,” paparnya pada saat membuka pelatihan beberapa waktu lalu.

Pesona Desa Wisata Matano Iniaku

Photo :
  • Istimewa

Usai menuntaskan pelatihan, lanjut wanita yang akrab dipanggi Diah ini, peserta akan menyusun proposal program pengembangan pariwisata bagi desa masing-masing dan mendapatkan pendampingan dari para master trainer. 

Pendampingan akan terselengara secara daring maupun luring, berlangsung Januari hingga September 2023. Dilanjutkan dengan tahapan penilaian pada bulan Oktober, serta apresiasi pada November 2023 mendatang.

Secara terpisah, pada pembukaan pelatihan serupa di Pasuruan untuk para pelaku pariwisata di desa-desa wisata kawasan Bromo-Tengger-Semeru, Kepala Dinas Pariwisata Pasuruan, Eka Wara Brehaspati menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan pelatihan yang berkelanjutan. 

Ia mengajak peserta memanfaatkan secara optimal kesempatan mengikuti pelatihan yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Kampanye sadar Wisata 5.0. 

“Termasuk adanya keterkaitan dengan digitalisasi yang sangat dibutuhkan untuk saat ini dan masa depan. Mari kita laksanakan dan ikuti dengan sebaik-baiknya,” ajaknya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya