Dukung Ketahanan Energi, Pertamina Selesaikan Pengeboran di 15 Sumur Eksplorasi

PT Pertamina Hulu Energi.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA Bisnis – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengungkapkan telah menyelesaikan pengeboran eksplorasi sebanyak 15 sumur di Indonesia. Langkah tersebut dilakukan Subholding Upstream Pertamina tersebut guna mencapai ketahanan energi nasional.

Diduga Hirup Gas Beracun di Sumur, 5 Warga Pamekasan Jatim Tewas

Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng, menjelaskan eksplorasi yang masif dan agresif telah mencatatkan capaian terbaik. Subholding Upstream Pertamina terus menjalankan eksplorasi tersebut melalui pencarian potensi sumber daya baru untuk menjaga keberlanjutan kegiatan hulu migas.

‘’Hingga saat ini, Subholding Upstream Pertamina telah menyelesaikan pengeboran eksplorasi sebanyak 15 sumur dan sedang proses pengeboran sebanyak 5 sumur. Kegiatan pengeboran sumur eksplorasi yang masif dan agresif ini juga telah memberikan hasil berupa temuan sumber daya yang signifikan,’’ jelas Muharram kepada media di Jakarta, Jumat 18 November 2022.

Hasil Uji Lab BBM Pertamax yang Viral Dituding Bikin Rusak Mobil

Baca juga: Kerek Suku Bunga Jadi 5,25 Persen, BI: Pilihan Terakhir

Hasil pengeboran tersebut, lanjut Muharram, berupa temuan sumber daya migas 2C, antara lain melalui sumur Manpatu-1X di Mahakam Kalimantan, Sungai Gelam Timur-1 di Jambi, Wilela-001 di Onshore Sumatera Selatan, Bajakah-001 di Onshore Jawa Barat, R-2 di Blok North Sumatera Offshore (NSO), Sungai Rotan-1X di Jambi, Markisa-001 di Papua, GQX-1 di Offshore Utara Pulau Jawa, Kolibri-001 di onshore Jawa Timur dan yang terbaru pada sumur S-2 di Blok North Sumatera Offshore (NSO).

Pertamina Investigasi Viralnya Mobil-mobil Alami Kerusakan Diduga Pakai Pertamax

Sedangkan pengeboran eksplorasi yang kini tengah berjalan, antara lain Kenanga-001, NSO S-2, Helios D-1, Kembo-001 dan FB3N. Temuan sumber daya yang telah divalidasi hingga saat ini adalah sebesar 283 mmboe atau 127.5 persen dari target 222 mmboe pada 2022.

Subholding Upstream Pertamina juga menerapkan beberapa inovasi teknologi dalam melaksanakan eksplorasi antara lain Broadband Marine 2D seismic Acquisition yang memiliki resolusi dan kualitas lebih baik, Full Tensor Gravity Gradiometry (FTG) yang juga memiliki resolusi data gradiometri gravitasi yang lebih tinggi untuk memungkinkan pencitraan bawah permukaan secara lebih detail dibandingkan dengan data gravitasi konvensional.

“Selain itu, Subholding Upstream Pertamina juga telah menyelesaikan Vibroseis Survey yang memiliki teknologi mutakhir untuk evaluasi target sub-vulkanik yang lebih baik melalui penerima nirkabel,” jelas Muharram. Hingga saat ini, Subholding Upstream Pertamina telah melaksanakan survey seismik 2D sepanjang 1.173 km dan survey seismik 3D seluas 269 km2.

Kemudian Muharram juga menjelaskan bahwa terdapat tiga strategi utama yang dijalankan oleh Subholding Upstream yaitu optimalisasi pengelolaan aset WK eksisting, strategi new venture, dan strategi partnership.

Ilustrasi Pengeboran Lepas Pantai Milik Pertamina Hulu Energi.

Photo :
  • Instagram @phe.pertamina

"Pertamina terus mengeksplorasi semua potensi sumber daya migas yang ada. Dengan melakukan kegiatan eksplorasi, maka diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi pemenuhan target produksi yang akan menjaga keberlanjutan keamanan pasokan energi untuk Indonesia," tegas Muharram.

Subholding Upstream Pertamina berkomitmen dalam mendukung roadmap menuju Net Zero Emission pada 2060 melalui berbagai kegiatan operasional yang sudah dilakukan.

PHE juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek Environment, Social, dan Governance (ESG).

PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang environmentally friendly, socially responsible dan good governance.

Viral mobil-mobil rusak diduga akibat pakai Pertamax

Ahli ITB Sebut Pertamax Bukan Penyebab Kerusakan Kendaraan yang Viral di Cibinong

Ahli ITB memastikan kandungan di dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax bukan penyebab rusaknya mesin kendaraan.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024