Gandeng Perusahaan Industri Terbesar Uni Emirat Arab, Inalum Pede Tingkatkan Performa

Inalum gandeng perusahaan asal Uni Emirat Arab, Emirates Global Aluminium (EGA).
Sumber :
  • Dok. Inalum/MIND ID

VIVA Bisnis – Holding Industri Pertambangan Indonesia atau Mining Industry Indonesia (MIND ID) melalui anggotanya, PT Inalum (Persero) menjalin kerja sama dengan Emirates Global Aluminium (EGA) yang merupakan merupakan perusahaan industri terbesar dari Uni Emirat Arab (UEA). Inalum dan EGA menandatangani perjanjian studi kelayakan terkait pengembangan perluasan brownfield atau fasilitas milik Inalum yang berada di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

Beli Cokelat Pistachio di Dubai Sebentar Lagi Bisa Pakai QRIS

Direktur Utama Inalum, Hendi Prio Santoso berharap, perjanjian ini bisa meningkatkan performa Inalum dalam hal-hal peningkatan knowledge, dan investasi industri aluminium nasional.

"Sehingga Inalum bisa naik level dan menjadi wajah modernitas dalam industri pengolahan aluminium nasional, sekaligus bukti kepada industri global bahwa Inalum mampu memproduksi aluminium yang ramah lingkungan dengan menggunakan energi dari PLTA ramah energi dan berkelanjutan," kata Hendi, Kamis 17 November 2022.

Jadi Tulang Punggung Hilirisasi, Simak Rincian Kinerja Keuangan Grup MIND ID di Kuartal III-2024

Pabrik Peleburan Aluminium INALUM di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

Photo :
  • Instagram @inalum

Hendi juga berharap, kolaborasi strategis ini dapat memberikan kesempatan kepada Inalum untuk meningkatkan produksi hingga double capacity. Inalum memilih EGA sebagai mitra ekspansi brownfield Kuala Tanjung, berdasarkan efisiensi teknologi peleburan EGA dan pengalaman untuk mentransfernya secara internasional. "Dan juga potensi kemitraan perusahaan sebagai investor dan/atau offtaker logam," ujarnya.

Prof Ikrar: Tanpa Keberanian Rakyat Takkan Ada Perubahan, Lawan Pengerahan Aparat di Pilkada Sumut

Targetkan Kapasitas Produksi 400 Ribu Ton Aluminium per Tahun

Pabrik pengolahan aluminium Inalum.

Photo :
  • VIVA/Raden Jihad Akbar

Hendi menjelaskan, tahapan strategis berupa studi kelayakan bankable ini menjadi langkah berikutnya, sebelum memulai konstruksi. Dengan rencana ekspansi ini, Inalum diharapkan memiliki tambahan kapasitas lebih dari 400 ribu ton aluminium per tahun.

Selain itu, Inalum juga terus melakukan inovasi dengan melakukan inisiatif pengembangan proyek strategis, diantaranya Proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi, Optimalisasi Smelter Aluminium Kuala Tanjung, Proyek Smelter Grade Alumina Refinery di Mempawah, dan Pembangunan Aluminium Remelt IAA.

"Sejalan dengan potensi besar pangsa pasar aluminium, baik secara domestik dan regional, Inalum terus berupaya mewujudkan pengembangan klaster industri aluminium nasional," ujarnya.

CEO EGA, Abdulnasser Bin Kalban mengatakan, investasi potensial dalam perluasan brownfield Kuala Tanjung dan penjualan logam akan memajukan pertumbuhan dalam aluminium rendah karbon. Hal itu akan memungkinkan kehidupan modern di seluruh dunia, sekaligus melindungi bumi ini untuk generasi mendatang.

"Perjanjian ini merupakan langkah maju yang penting dalam kerja sama kami dengan Inalum, dan mendekatkan penyebaran teknologi yang dikembangkan UEA di Indonesia," ujar Abdulnasser.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya