Tindaklanjuti G20, Anantara Energi Bangun Fasilitas Produksi Hidrogen di KEK Karimun

MoU bangun PLTS dari ib vogt dan Quantum Power Asia dengan Countrywide Hydrogen.
Sumber :
  • istimewa

VIVA Bisnis – Menindaklanjuti capaian penting dari Forum G20, terkait langkah strategis transisi energi global menuju pemanfaatan energi bersih dan berkelanjutan, Anantara Energi melanjutkan komitmen investasi untuk pembangunan Mega Proyek PLTS 3,5 GW yang akan dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.

Anantara Energi sendiri adalah Perusahaan Gabungan ib vogt dan Quantum Power Asia yang juga perusahaan pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berskala dunia, dan telah melakukan nota kesepahaman (Memoranudm of Understanding) dengan Countrywide Hydrogen untuk mengkaji pembangunan fasilitas pembangunan hidrogen hijau di KEK Karimun.

Adapun fasilitas produksi ini akan menjadi bagian dari Mega Proyek PLTS yang tengah dikembangkan ib vogt dan Quantum Power Asia dan telah memperoleh komitmen pendanaan dari lembaga keuangan hingga US$6 miliar.

Baca juga: Kata Anies Baswedan Soal Pertemuan dengan Gibran untuk Memecah Belah PDIP

Sementara itu, Countrywide Hydrogen adalah perusahaan global terkemuka yang berinvetasi di bidang energi terbarukan dan terdaftar pada Bursa Efek Autralia dengan kode ASX-Listed ReNu Energy Limited (ASX:RNE)

Direktur Anantara Energi, Simon G. Bell mengatakan, pihaknya menyepakati kerja sama dengan Countrywide Hydrogen untuk bersama-sama melaksanakan dan mendanai studi konsep yang akan mencakup studi kelayakan tekno komersial yang tengah dilakukan untuk menyiapkan fasilitas produksi hidrogen dan amonia hijau di Indonesia.

“Kami telah menyepakati kerja sama dengan Countrywide Hydrogen untuk bersama-sama melaksanakan dan mendanai studi konsep yang akan mencakup studi kelayakan tekno komersial yang tengah dilakukan untuk menyiapkan fasilitas produksi hidrogen dan amonia hijau di Indonesia,” kata dia kepada media di Jakarta, Kamis 17 November 2022.

Simon menuturkan setelah memperoleh hasil positif dari studi kelayakan dan studi konsep untuk fasilitas pembangunan hidrogen hijau, Anantara akan membangun, mendanai dan mengoperasikan 100 MWp Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang akan menyediakan kebutuhan energi bersih secara domestik dan menyediakan investasi yang lebih besar untuk pembangunan fasilitas produksi yang terus meningkat di KEK Karimun.

Bursa Asia Semringah Menyusul Reli Tesla di Wall Street

Fasilitas produksi hidrogen dan amonia hijau ini, lebih jauh kata Simon, tidak hanya akan memenuhi kebutuhan energi bersih di Indonesia, tapi juga negara-negara lainnya di kawasan Asia dan potensi pasar di kawasan Eropa, setelah mencukupi kebutuhan energi bersih secara domestik di Indonesia.

Ilustrasi pembangunan PLTS.

Photo :
  • istimewa
Prabowo Pelajari Kesuksesan Brasil Jalankan Program Makan Bergizi Gratis

Sedangkan, Managing Director Countrywide Hydrogen, Geoffrey Drucker mengatakan, studi konsep dan studi kelayakan akan secara efektif memungkinkan produksi mencapai 1.650 ton hidrogen per tahun di KEK Karimun dan mencakup investasi langsung mencapai US$50 miliar serta investasi tidak langsung di bidang infrastruktur dan industri rantai pasok lainnya.

“Setelah hasil positif dari studi konsep dan studi kelayakan ini dicapai, maka diharapkan fasilitas produksi ini akan selesai dibangun pada tahun 2024 dan memulai produksinya di awal tahun 2025,” jelasnya.

Ibu Negara Brasil Maki Elon Musk di Acara Sosial G20, Begini Kronologinya

Geoffrey mengatakan, hidrogen dan amonia akan memainkan peran penting dalam mencapai target nol emisi karbon untuk masa depan energi bersih di Indonesia dan Asia, menciptakan generasi pembangkit listrik tanpa emisi, transportasi untuk pertambangan dan proses industri lainnya.

"Kami berencana untuk memenuhi kebutuhan pasar yang kompetitif, dan pembangunan fasilitas produksi ini akan secara terus menerus diperluas untuk menjangkau pasar yang lebih besar di Asia Tenggara melalui skema ekspor energi yang disepakati," terangnya.

Anantara Energi saat ini telah menyiapkan lebih dari 600 hektare area untuk pembangunan Mega Proyek PLTS dan sedang berproses untuk memperoleh izin, juga komitmen pendanaan untuk pembangunan 3.500 MWp PLTS dengan kapasitas penyimpanan energi mencapai hingga 12 GWh di Kepulauan Riau.

Proyek ini juga memiliki tujuan untuk menyediakan energi bersih untuk memenuhi kebutuhan lokal sebelum mengekspor listrik ke Singapura melalui 400 kV kabel bawah laut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya