Progres Kereta Cepat 80,4 Persen, Luhut: Harus Jadi, Tidak Boleh Mundur
- Youtube Setpres
VIVA Bisnis – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan progres pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung, pada Rabu, 16 November 2022. Menurut Luhut, proses pembangunan kereta cepat sudah mencapai hampir 90 persen.
"Izinkan saya melaporkan progres pembangunan kereta api cepat saat ini sudah mencapai 80,40 persen," kata Luhut dalam pertemuan bilateral RI dan Republik Rakyat Cina, di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Rabu, 16 November 2022.
Luhut dan He Lifeng selaku Ketua Komisi Pembangunan Nasional dan Reformasi Republik Rakyat Tiongkok (RRT) terus berkoordinasi untuk memastikan penyelesaian proyek tersebut pada Juni 2023.
"Ini harus jadi dan tidak boleh mundur," ujar Luhut.
Proyek kereta cepat ini merupakan proyek utama Indonesia Global Maritime Fulcrum and China's Belt Road Intiative yang menjadi landmark kerja sama antara Indonesia dengan China.
"Oleh karena itu pemerintah Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap penyelesaian proyek ini, baik dalam bentuk dukungan kebijaksanaan dan finansial sesuai ketentuan peraturan di Indonesia," tuturnya.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan Presiden China Xi Jinping telah menyaksikan uji coba comprehensive inspection train (CIT) atau inspeksi kereta cepat Jakarta-Bandung secara virtual.
"Lapor, Presiden Joko Widodo, CIT untuk kereta cepat Jakarta-Bandung sudah siap dan inspeksi on track segera dilaksanakan, mohon intruksi," kata masinis Supriadi, yang melaporkan dari Stasiun Tagalluar, Bandung .
"Laksanakan," balas Jokowi.
Dalam tayangan live Youtube Sekretariat Presiden, terlihat Supriadi memasuki kereta berwarna abu-abu dan oranye, lalu menjalankan keretanya. CIT berjalan meninggalkan stasiun dan bergerak begitu cepat.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengungkapkan bahwa kereta cepat inspeksi bertugas memastikan keamanan dan perawatan Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Parameternya terdiri dari status peralatan jalur, listrik aliran atas, komunitas persinyalan, respons dinamis kereta, dan deteksi potensi isu dari operasional serta kondisi di lingkungan sekitar.