Jokowi Tegaskan Ekonomi Digital Adalah Kunci Masa Depan Dunia

Presiden Jokowi serahkan palu Presidensi G20 ke PM India Narendra Modi.
Sumber :
  • Tangkapan layar.

VIVA Bisnis – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini bahwa ekonomi digital merupakan kunci masa depan dunia. Hal itu disampaikan Jokowi  pada pidato penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali.

Wow! Ini Dia 10 Inovasi Gila-Gilaan yang Akan Mendominasi 2025

"Ekonomi digital adalah kunci masa depan ekonomi dunia, sebagai pilar ketahanan di masa pandemi, menyumbang 15,5 persen PDB global," ujar Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan di kanal YouTube Sekretarait Presiden, Rabu, 16 November 2022.

Jokowi lebih jauh menilai, ekonomi digital membuat peluang masyarakat kecil terbuka lebar. Oleh karena itu, ia menekankan, Indonesia yang menjadi Presidensi G20 mendorong transformasi digital untuk mempercepat pemulihan ekonomi global.

Strategi Perumnas menjual rumah? Tren Gua Tunjukin, Rumah sudah Jadi, Dan Siap Huni

Presiden Jokowi membuka KTT G20 Indonesia

Photo :
  • Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

"Dan di bawah Presidensi Indonesia, digital economy working group sudah mulai berjalan," kata Jokowi.

PDIP Tak Tolak Kenaikan PPN 12% tapi Minta Dikaji Ulang

Pada tahun 2022, lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, Indonesia mendorong adanya digital inovation network. Menurut Jokowi, ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mewujudkan digital inovation network.

"Pertama, kesetaraan akses digital, 2,9 miliar penduduk dunia belum terhubung ke Internet, termasuk 73 persen penduduk negara kurang berkembang," terangnya.

Jokowi menyebut, infrastruktur digital belum merata. Ada 390 juta orang di dunia tinggal di wilayah tanpa internet nirkabel.

"Kedua, literasi digital, melek digital bukan sekadar sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan, literasi digital harus menjangkau semua agar dapat berpartisipasi dalam ekonomi masa depan. G20 harus dapat menggerakkan kerja sama penguatan kapastias digital bagi negara berkembang," ujarnya.

Ketiga, kata dia, lingkungan digital harus aman, terutama dari hoaks, perundungan digital dan kebocoran data.

Presiden Jokowi saat membuka KTT G20 Indonesia

Photo :
  • Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

Menurut Jokowi, kebocoran data akibat kejahatan siber berpotensi menimbulkan kerugian hingga US$5 triliun pada 2024.

"Untuk itu, keamanan digital dan perlindungan privasi harus dijamin, G20 harus membangun kepercayaan sektor digital termasuk melalui tata kelola digital global," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya