UMKM Ini Sukses Gandeng Investor dan Dapat Dana Segar di KTT G20 Bali

Teknologi eFishery pada pemudidaya ikan di Indonesia.
Sumber :
  • istimewa

VIVA BIsnis – Pemerintah terus berupaya mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mendapatkan akses pasar dan pendanaan. Salah satunya pada Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dengan melakukan upaya peningkatan teknologi digital.

Terus Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas, BRI Telah Salurkan KUR Rp158,6 Triliun

Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Kementerian Keuangan, Wempi Saputra mengatakan peningkatan teknologi digital menjadi salah satu upaya menarik minat investor asing masuk ke sektor riil.

"Dalam forum ini, kita akan menghasilkan guidance supaya pelaku usaha mampu memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitasnya,” kata Wempi dalam siaran pers G20, Rabu 16 November 2022.

Gebrakan Prabowo di Kancah Global: Gabung BRICS hingga Rangkul 2 Negara Adidaya

Baca juga: Bahas G20, PM Kanada dan Inggris Asyik Ngebir Bareng di Kafe Bali

Wempi menjelaskan, melalui Global Partnership for Financial Inclusion (GPFI), para utusan negara anggota G20 dan lembaga keuangan internasional membicarakan hal-hal strategis untuk meningkatkan inklusi keuangan global.

OJK Pastikan UMKM yang Utangnya Dihapus karena Masuk Kriteria PP 47/2024 Keluar dari Daftar Hitam SLIK

"Penggunaan teknologi digital memegang peranan penting bagi UMKM untuk bisa mendapatkan akses pendanaan dan pasar hingga ke luar negeri. Hal ini telah dibuktikan oleh eFishery, salah satu perusahaan rintisan yang berada di Bandung," ujarnya.

Produk pakan ikan dan udang eFishery.

Photo :
  • Istimewa

Dia mengungkapkan, perusahaan tersebut berhasil memperoleh pendanaan hingga US$90 juta atau setara Rp 1,35 triliun (kurs Rp 15.000 per US$) dari beberapa investor asing, yang dipimpin oleh Temasek, SoftBank Vision Fund 2 dan Sequoia Capital India.  

Adapun pendanaan itu akan digunakan untuk meningkatkan platform, layanan dan memperkuat produk digital. Sehingga ke depan menjadikannya 'koperasi' digital terbesar bagi pembudidaya ikan dan udang. Sebab perusahaan direncanakan akan melakukan ekspansi ke pasar regional dengan menargetkan 10 negara teratas dalam produksi akuakultur, seperti India dan China.

"Kami ingin agar semakin banyak startup Indonesia yang bisa seperti eFishery, mendapatkan akses ke pasar keuangan global dan mendapat akses pasar bagi produknya," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya