Antisipasi Dinamika Ekonomi Global, Kepala BKF: RI Perlu Diversifikasi Ekspor

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Ekspor Indonesia pada bulan Oktober 2022 masih bisa tumbuh 12,3 persen secara year-on-year yakni sebesar US$24,81 miliar. Hal itu terjadi di tengah peningkatan ketidakpastian dan perlambatan perekonomian global,

Gubernur BI Prediksi Ekonomi Dunia Bakal Melambat dan Inflasi Tinggi Dipicu Kebijakan Tarif AS

Secara month-to-month (mtm), ekspor Oktober 2022 tumbuh sebesar 0,13 persen. Sehingga secara kumulatif, pada Januari-Oktober 2022 ekspor Indonesia menjadi US$244,14 miliar atau naik 30,97 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, kinerja ekspor Indonesia pada Oktober 2022 itu ditopang oleh permintaan sejumlah negara mitra dagang Indonesia seperti misalnya India.

Punya Masa Depan Cerah, LPEI Genjot Ekspor Bubuk Kelor supaya Makin Moncer 

"Kinerja ekspor ini juga didukung oleh permintaan dari negara mitra dagang dengan kinerja ekonomi yang masih kuat, terutama India yang masih mencatatkan PMI Manufaktur ekspansif," kata Febrio dalam keterangannya, Rabu 16 November 2022.

Ilustrasi Ekspor Impor/Jasa Logistik.

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa
Bea Cukai Jambi Fasilitasi Ekspor 27 Ton Lidi Tujuan Tiongkok

Meski demikian, Febrio memastikan bahwa pemerintah akan terus mengantisipasi dan memitigasi berbagai dinamika perekonomian global, yang berpotensi memengaruhi kinerja permintaan ekspor Indonesia.

Terutama, di tengah mulai melambatnya ekspansi sektor manufaktur di beberapa negara mitra dagang utama pada bulan Oktober 2022.

Febrio mengatakan, pemerintah juga melihat adanya peningkatan risiko dan ketidakpastian prospek ekonomi global, serta tren penurunan harga komoditas yang mengikutinya.

"Ke depan, pemerintah akan terus mendorong berbagai upaya diversifikasi ekspor," kata Febrio.

"Baik dari sisi pasar dan produk, penguatan strategi hilirisasi, serta mendorong optimalisasi pemanfaatan berbagai fasilitas perpajakan dan kepabeanan, seperti Kawasan Berikat dan Kemudahan Impor untuk Tujuan Ekspor (KB dan KITE)," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya