Neraca Dagang RI Oktober 2022 Surplus Rp88,2 T, BPS: 30 Bulan Berturut-turut

Deputi Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Setianto.
Sumber :
  • Dokumentasi BPS.

VIVA Bisnis – Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Setianto melaporkan, pada Oktober 2022 ekspor Indonesia tumbuh 12,30 persen secara year-on-year (yoy) menjadi US$24,81 miliar, atau naik 0,13 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

PKB: Kenaikan PPN Bukan Harga Mati untuk Penguatan APBN

"Ekspor Indonesia pada bulan Oktober 2022 tumbuh 12,30 persen secara year-on-year menjadi US$24,81 miliar, atau naik 0,13 persen dibandingkan bulan sebelumnya," kata Setianto dalam telekonferensi, Selasa 15 November 2022.

Sementara itu, dia menyampaikan bahwa impor Oktober 2022 mencapai US$19,14 miliar, atau tumbuh 17,44 persen secara yoy. "Impor Indonesia di Oktober 2022 tercatat mencapai US$19,14 miliar," ujarnya.

Zulhas Tegaskan Indonesia Tak Impor Beras pada 2025, Ada Tapinya

Deputi Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Setianto.

Photo :
  • M Yudha P/VIVA.co.id

Dengan masing-masing capaian ekspor dan impor pada Oktober 2022 tersebut, maka neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus mencapai US$5,67 miliar atau Rp 88,2 triliun.

BPS Sebut Standar Hidup Layak di Indonesia Rp 1,02 Juta per Bulan pada 2024

Setianto menambahkan, capaian neraca perdagangan Oktober 2022 itu diketahui masih lebih tinggi, dibandingkan dengan surplus bulanan pada September 2022 yang hanya sebesar US$4,99 miliar.

"(Jadi capaian neraca perdagangan Oktober 2022) ini mencatat surplus selama 30 bulan berturut-turut," ujar Setianto.

Dia pun merinci, untuk ekspor non-migas tercatat turun 0,14 persen secara month-to-month (mtm) menjadi US$23,43 miliar, akibat penurunan bijih logam. Namun, peningkatan terbesar ekspor non-migas pada Oktober 2022 yang naik 4,93 persen mtm menjadi US$1,38 miliar, dikontribusikan oleh komoditas lemak dan minyak hewan atau nabati yakni sebesar 14,38 persen mtm.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto.

Photo :
  • M Yudha P/VIVA.co.id

Sementara, impor tercatat turun 3,4 persen (mtm) menjadi US$19,14 miliar, atau susut dibandingkan dengan realisasi September 2022 yang merosot 10,57 persen.

"Impor migas pada Oktober 2022 mencapai US$3,36 miliar, atau turun 1,81 persen (mtm). Pada periode yang sama, impor non-migas pada Oktober 2022 senilai US$15,77 miliar, atau turun 3,73 persen (mtm)," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya