Harga Minyak Dunia Turun di Tengah Lonjakan COVID China dan Penguatan Dolar

Labirin dan katup minyak mentah Departemen Energi AS
Sumber :
  • ANTARA/REUTERS/Richard Carson/am

VIVA Bisnis – Harga minyak dunia kembali terpangkas usai pada perdagangan sebelumnya alami kenaikan. Harga minyak yang turun terdampak dari dolar AS yang lebih kuat dan di tengah dampak kasus COVID yang tinggi di kota-kota besar China, sehingga hancurkan harapan permintaan minyak yang besar dari negara tersebut.

Dilansir dari CNBC pada Selasa 15 November 2022, harga minyak dunia jenis brent turun US$3,44 atau 3,58 persen, menjadi US$92,55 per barel setelah naik 1,1 persen pada Jumat. Sementara minyak mentah WTI berjangka turun US$3,78 atau 4,25 persen, menjadi ke US$85,18 per barel setelah penutupan sesi Jumat naik 2,9 persen.

Kepala Strategi Komoditas ING, Warren Patterson, mengatakan penguatan dolar AS tampaknya membebani minyak dan sejumlah komoditas yang lebih luas. Selain itu, Minyak turun juga karena pasar memprediksi dampak dari pelonggaran tindakan karantina terkait COVID China.

Baca juga: Viral Jenazah Hidup Lagi Dirawat Rumah Sakit di Bogor, Begini Ceritanya

Seperti diketahui, harga komoditas menguat pada Jumat pekan lalu setelah Komisi Kesehatan Nasional China menyesuaikan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian COVID yang mempersingkat waktu karantina untuk kontak dekat kasus dan pelancong yang masuk, serta menghilangkan hukuman pada maskapai karena membawa penumpang yang terinfeksi.

Tetapi kasus COVID masih alami kenaikan di China selama akhir pekan ini, khususnya di Beijing dan kota-kota besar lainnya.

Kemudian, permintaan China untuk minyak dari eksportir utama dunia, Arab Saudi, juga tetap lemah karena beberapa penyulingan telah meminta untuk mengangkat lebih sedikit minyak mentah pada Desember.

Pengeboran Minyak Lepas Pantai Pertamina.

Photo :
  • Dok. Pertamina
Perang Bintang AS dan China

Sedangkan, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan bahwa India dapat terus membeli minyak Rusia sebanyak yang diinginkannya, termasuk dengan harga di atas mekanisme batas harga yang diberlakukan G7, jika India menghindari asuransi, keuangan, dan layanan maritim Barat yang terikat oleh topi.

Adapun penguatan dolar terjadi setelah komentar Gubernur Federal Reserve AS Christopher Waller yang mengatakan bahwa Federal Reserve dapat mempertimbangkan untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga pada pertemuan berikutnya, tetapi itu tidak boleh dilihat sebagai "pelunakan" dalam komitmennya untuk menurunkan inflasi.

8 orang tewas dan 17 Luka-luka usai Insiden Penusukan di Sebuah Sekolah di China
Bendera China.

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan tindakan AS yang kembali mengajukan veto atas rancangan resolusi DK PBB atas Gaza kembali menunjukkan standar ganda AS.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024