Omzet UMKM di Bandung Meroket Capai Rp34,5 Miliar
- VIVA/ Adi Suparman.
VIVA Bisnis - Perjuangan pelaku UMKM di Kota Bandung, Jawa Barat, terus menunjukkan tren bagus. Mereka sukses meningkatkan omzet. Bahkan omzet mencapai Rp34,5 miliar atau naik 54 persen.
660 UMKM Dapat Kenaikan Omzet
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Bandung, Atet Dedi Handiman, menjelaskan dari 1200 pelaku UMKM yang telah mendapatkan pembinaan, sebanyak 660 UMKM mendapatkan kenaikan omzet yang signifikan.
"Terdapat 660 pelaku usaha tersebut mendapatkan kenaikan omzet rata-tata 54 persen. Total omzet sebelum pendampingan mencapai Rp16,7 miliar. Setelah pendampingan total omzet sebesar Rp34,5 miliar," kata Atet di Bandung, 14 November 2022.
UMKM Kuliner
Atet menilai, UMKM kuliner menjadi jenis usaha yang mendominasi kenaikan omzet terbesar yaitu rata-rata 67 persen atau Rp12,3 miliar.
"Bahkan ada beberapa UMKM yang telah naik kelas dengan omzet tertinggi. Jamu Bandung omzetnya mencapai Rp2,5 miliar per tahun," katanya.
Para pelaku UMKM mendapatkan pelatihan dan pendampingan memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan akses pasar. Selain itu, ada pula bimbingan legalitas usaha, konsultasi pengembangan usaha, sertifikasi halal gratis, HAKI, desain kemasan dan logo, hingga layanan fasilitasi akses permodalan.
Sampai saat ini, Diskop UKM telah membina lebih dari 9.104 pelaku usaha. Atet berharap semakin banyak UMKM yang mencatatkan kenaikan omzet.
Untuk UMKM yang telah naik kelas selanjutnya, kata Atet akan dilakukan bimbingan lanjutan untuk untuk menembus pasar ekspor.
"Selanjutnya UMKM akan terus kita bimbing untuk go ekspor. Harapannya, agar pelaku UMKM bisa mengetahui pasar dan melakukan ekspor berbagai produk yang diproduksinya," kata Atet.